Di balik sosoknya yang pendiam dan nyaris tak terlihat, Raif Efendi menyimpan sebuah rahasia besar. Buku hariannya membuka kisah cinta yang pernah membakar hidupnya di Berlin: pertemuannya dengan seorang pelukis bebas dan berani, yang mengubah cara pandangnya tentang cinta, kesepian, dan arti keberanian menjadi diri sendiri. Liris, pilu, sekaligus indah, Madonna in a Fur Coat adalah kisah tentang cinta yang suaranya menggema melintasi masa, dan tentang kehidupan batin seorang manusia biasa yang ternyata menyimpan kedalaman tak terduga. “Sebuah kisah tentang cinta dan kekecewaan, tentang kesempatan yang terlewat dan nyala api hasrat yang rapuh serta mudah padam … mengingatkan pada First Love karya Turgenev, dengan tokoh utama yang sama canggungnya dan akhir yang sama pahitnya.” —Toby Lichtig, Financial Times “Buku laris yang mengejutkan … dibaca, dicintai, dan ditangisi oleh pria dan wanita dari segala usia.” —Guardian Tentang Penulis: Sabahattin Ali adalah seorang penulis, penyair, dan jurnalis asal Turki yang dikenal karena karya-karyanya yang peka terhadap isu sosial, politik, dan kemanusiaan. Dia lahir pada 25 Februari 1907 di Eğridere (kini Ardino, Bulgaria), ketika wilayah itu masih termasuk dalam Kekaisaran Utsmaniyah. Ali menempuh pendidikan guru dan sempat mengajar di berbagai daerah Anatolia. Selain menulis cerita pendek dan puisi, sebagai jurnalis dia kerap mengkritik ketidakadilan sosial maupun pemerintahan Turki pada masanya. Sikap kritisnya membuat dia beberapa kali dipenjara. Dan hal yang sama membuatnya meninggal pada 1948 dalam kondisi misterius di perbatasan Turki-Bulgaria, diduga akibat pembunuhan politik.