KIRANADA
Madielief

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.
Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.
Format Buku
Deskripsi
“Aku dinyatakan gila. Sehari setelah aku mengunyah serangga, Ayah dan Bunda putus asa. Mereka melepasku, tetapi apa yang mereka lakukan terhadapku adalah kejahatan. Mereka menjerumuskan namaku dalam daftar anak yang menderita sakit jiwa. Padahal, mereka tahu bahwa aku sama sekali tidak sakit jiwa.” – Aditya Musa, 1972.
***
Anjani, seorang calon psikiater muda yang ditugaskan melakukan riset di sebuah Rumah Sakit Jiwa khusus anak dan remaja, Madielief. Wanita muda itu menemui kejanggalan kala penelitiannya terhambat pada salah satu pasien yang tak pernah bicara, Aditya Musa. Dia adalah satu-satunya pasien dengan kewarasan pada sorot matanya. Hari demi hari, Anjani menyadari ada yang tak beres dengan rumah sakit itu. Pasien hilang satu per satu bersama hadirnya anomali senandung dini hari. Meski semua tak tampak sebagaimana mestinya, sang pemilik rumah sakit berdarah Belanda, Rudy van Halen meluruskan pandangan Anjani bahwa segalanya baik-baik saja sampai Musa berkata, “Sekali kau masuk Madielief, tidak akan ada jalan keluar.”
Tentang Penulis
Kiranada adalah perempuan muda kelahiran 17 Agustus 1999 yang masih menempuh pendidikan S1 di Universitas Padjadjaran, jurusan Sastra Indonesia. Memiliki nama pena Kiranada yang masih aktif di ranah wattpad (kiranada) dan Instagram (kiranada_) sampai hari ini. Naskahnya yang berjudul Madielief sempat mendapat penghargaan Wattys Award 2018 kategori The Wild Cards.
Baginya, menulis adalah sarana eskapis yang efektif, sebab jiwanya terjebak di usia yang penuh imajinasi utopis yang membawa kebiasaannya sampai setua ini, jadi ia masih belajar untuk menjadi realistis. Idealis yang memandang sinis realita miris. Bukan toleran yang baik terhadap intrik politik dan oknum-oknum yang tak berusaha memperbaiki bumi.
Baca Selengkapnya
Detail Buku