Gramedia Logo
Product image
Product image
Maria Isabel Sanchez Vegara

Little People Big Dreams: Stephen Hawking

free shipping logo

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.

Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.

Format Buku
Deskripsi
Ungkap kehidupan tokoh-tokoh terkemuka di berbagai bidang. Semua menghasilkan karya luar biasa dan mereka memulainya sebagai anak-anak dengan mimpi besar! Stephen Hawking kecil suka memandang bintang-bintang dan memiliki banyak pertanyaan tentang antariksa. Meski tak pernah menjadi bintang kelas, rasa ingin tahunya itu membawanya kuliah di dua universitas terbaik di Inggris: Oxford dan Cambridge. Berkat keingintahuannya, ia berhasil menemukan salah satu dari penemuan sains terpenting abad ke-20: Radiasi Hawking. Di akhir buku terdapat ringkasan hidup Stephen Hawking, ahli fisika brilian, lengkap dengan foto-fotonya Stephen Hawking lahir pada 8 Januari 1942—tepat 300 tahun setelah wafatnya astronomer Galileo. Stephen tumbuh sebagai sosok yang eksentrik di sebuah keluarga pemikir. Mobil keluarganya adalah taksi tua khas London, orangtuanya memelihara lebah di ruang bawah tanah, dan mereka menyalakan kembang api di rumah kaca. Sejak usia dini, Stephen biasa berbaring di kebun, memandang bintang-bintang di langit, dan ingin tahu bagaimana cara kerja alam semesta. Di sekolah, Stephen adalah murid yang biasa-biasa saja. Ia lebih ingin tahu tentang kegiatan di luar kelas, seperti membuat komputer dan menyelesaikan permasalahan matematika. Meski demikian, otak brilian Stephen membawanya kuliah di Universitas Oxford, pada usia 17 tahun, untuk mempelajari fisika. Saat kuliah di Oxford itulah tubuh Stephen mulai menjadi canggung. Ia tak terlalu memikirkan kondisi itu dan terus belajar, sampai akhirnya lulus dengan gemilang. Ketika kuliah di Universitas Cambridge, Stephen menerima diagnosis penyakit saraf yang menyerang neuron (ALS). Pada usia 21 tahun, ia diberi kabar bahwa hidupnya tinggal beberapa tahun lagi. Stephen menenggelamkan diri dalam kuliahnya dengan fokus yang baru. Ia menyelesaikan PhD di Universitas Cambridge, dan kemudian, ia menjadi profesor matematika di sana. Kemudian, ketika sedang melakukan penelitian dan menulis, Stephen mengajukan teori tentang lubang hitam. Ia menunjukkan bahwa suatu zat dapat lolos dari lubang hitam dalam bentuk radiasi. Ia menyebutnya ‘radiasi Hawking’. Teori itu mengubah pandangan dunia tentang alam semesta. Stephen hidup hingga usia 76 tahun, membuktikan bahwa prediksi para dokternya salah. Ia terus belajar tentang alam semesta, menulis buku-buku laris, dan memberi kuliah umum hingga wafat. Stephen dikenang sebagai ahli fisika brilian yang mengejutkan dunia melalui sains modern.
Detail Buku