M. Aan Mansyur
Lelaki Terakhir Yang Menangis Di Bumi
Deskripsi
Sebelas bulan lalu, sembilan hari sebelum Jiwa Matajang sang tokoh utama meninggal dunia, ia mengirimkan email kepada penulis, M. Aan Mansyur, dengan lampiran satu manuskrip novel. Novel ini merupakan potongan kisah hidup Jiwa, semacam catatan harian yang selama ini terpendam di dalam pikirannya. Penulis pun kemudian menerbitkannya untuk mewujudkan keinginan Jiwa.
M. Aan Mansyur merupakan penulis Indonesia yang dikenal dengan tulisan-tulisan puitisnya. Novel ini dikemas dengan gaya bahasa yang unik sehingga pembaca mampu menginterpretasikan cinta dengan cara yang berbeda dari sebelumnya. Novel yang indah, memukau, dan mudah dipahami. Novel Lelaki Terakhir Yang Menangis Di Bumi sangat bagus untuk menjadi bahan bacaan Anda.
Sinopsis Buku
“Kau percaya masa depan masih memiliki kita?”
“Akan selalu ada kita. Aku percaya.”
Nani tidak bisa begitu saja menoleh dan pergi dari masa lalu meskipun ia sudah berkali-kali melakukannya. Terakhir, ia mengucapkan selamat tinggal dan menikah dengan lelaki yang kini berbaring di makamnya itu. Aku tidak pernah ingin mengucapkan selamat tinggal. Aku tidak pernah mau beranjak dari masa lalu.
Masa lalu, bagiku, hanyalah masa depan yang pergi sementara.
Namun, ada saatnya ingatan akan kelelahan dan meletakkan masa lalu di tepi jalan. Angin akan datang menerbangkannya ke penjuru tiada. Menepikannya ke liang lupa. Dengan menuliskannya, ke dalam buku, misalnya, masa lalu mungkin akan berbaring abadi di halaman-halamannya.
Maka, akhirnya, kisah ini kuceritakan juga.
Informasi lain:
Cover: Soft Cover
Penulis: M Aan Mansyur
Tanggal terbit: 3 Juni 2015
ISBN: 9789797808167
Penerbit: Gagas Media
Jumlah halaman: 264
Bahasa: Indonesia
Genre: Fiksi Romantis
Berat: 0.3 kg
Panjang: -
Lebar: 13 cm
Baca Selengkapnya
Detail Buku