Agus Subakir
Lebih Mati Dari Mati

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.
Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.
Format Buku
Deskripsi
Akan kubuat organ hatinya hancur perlahan-lahan, biar Bapak bisa merasakan betapa segala yang ia lakukan selama ini harus berakhir dengan penderitaan. lni adalah sebuah cara membuat Bapak mati menderita.
“Bermula dari pengalaman masa kecil saya yang hidup di sekitaran pasar, ide novel ini muncul. Saya mencoba mengeksplor ide itu dan membalutnya dengan humor keseharian yang ringan sehingga menjadi sebuah novel dalam waktu tiga bulan. Menulis bagi saya sangat terencana meskipun terkadang di tengah proses penggarapan, rencana harus berdamai dengan rutinitas wajib sehari-hari.” –Agus Subakir.
Tentang Penulis
Agus Subakir merupakan pria berumur 40 tahun. Dia merupakan seorang guru yang juga sastrawan di rumahnya di Bulusari, Slogohimo, Wonogiri. Tiga novel yang sudah diterbitkan, yaitu Hujan dan Mereka yang Keliru (2018), Perempuan Kamar (2020), dan Lebih Mati dari Mati (2021) merupakan hasil dari keikutsertaannya dalam sayembara penulisan sastra. Dua buku lain, yaitu kumpulan puisi Agitasi Menjelang Diam (2005) yang ia tulis bersama temannya yang juga sastrawan, Gunawan Tri Atmodjo dan kumpulan esai pendek Seribu Jalan Sejatinya Satu (2014) yang ia kumpulkan dari cuitannya di Facebook. Agus menuliskan latar tempat cerita hampir selalu di desa. Tak hanya menulis novel, Agus juga aktif menulis naskah-naskah drama untuk kelompok teater yang ia dirikan sejak 2009 silam. Ia menamakan kelompok teaternya sebagai Kelompok Janggleng.
Baca Selengkapnya
Detail Buku