Gramedia Logo
Product image
Product image
Tri Ruwanto

Kronik Kendal dalam Revolusi Nasional Indonesia 1945 - 1950

free shipping logo

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.

Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.

Deskripsi
Sejarah yaitu ilmu yang menyelidiki perkembangan-perkembangan mengenai peristiwa dan kejadian di masa lampau. Sejarah merupakan kejadian dan peristiwa yang berhubungan dengan manusia, yang menyangkut perubahan nyata di dalam kehidupan manusia. Sejarah merupakan cerita yang tersusun secara sistematis (teratur dan rapi). Dengan, membaca buku sejarah kita dapat membuka wawasan dan memiliki pandangan yang lebih luas terhadap dunia, melihat sudut pandang yang berbeda setiap masalah yang terjadi, kemudian kita bisa melihat bagaimana masalah itu dapat terjadi dan menyelesaikan masalah tersebut. Nah, salah satu buku sejarah adalah “Kronik Kendal dalam Revolusi Nasional Indonesia 1945 - 1950” Karya Tri Ruwanto. Buku ini adalah buku sejarah yang terjadi di daerah Kendal dan sekitarnya di kurun waktu 1945 s.d 1950 semasa perang kemerdekaan. Sinopsis Pengumpulan berita peristiwa adalah penyelarasan persepsi yang disusun menggunakan kacamata milik penulis. Bukan sekedar kliping. Disini, penulis melakukan penulisan kembali dengan memasang bermacam catatan yang ditemukannya sebagai panorama bersama peristiwa lain yang saling berimbas meski berada di luar area yang menjadi destinasi utama. Kendal, bisa jadi bukanlah tempat sentral bagi arus revolusi kemerdekaan. Akan tetapi, sebagai bagian dari Indonesia, spirit yang ada di dalamnya adalah bagian integral dari perjuangan kemerdekaan nasional utuh. Dari persepsi kemerdekaan itu, siapapun sudah barang tentu boleh mengacungkan persepsinya masing-masing saat menceritakan suatu peristiwa. Namun demikian, secara garis besar, persepsi-persepsi itu hanya akan muncul dari kutub sisi Indonesia ataupun Belanda. Dan, di dalam batas persepsi, tidak ada yang bisa disalahkan dari keduanya. Sebab masing-masing pihak sebagai pelaku maupun pencatat tentu berangkat dart titik nurani yang diyakininya sendiri-sendiri. Akan tetapi, sebagai sebuah realita, berbagai fakta dan peristiwa-peristiwa bersejarah tentu tidak bisa berdiri sendiri. Karena setiap peristiwa merupakan manifestasi dari sikap yang dipilih oleh para pelaku sejarah, dan pelaku-pelaku itulah yang melahirkan suatu peristiwa sehingga kini kita mengenalnya sebagai sejarah.
Detail Buku