Sugha
Konstantinopel: Misteri Di Balik Jari Kelingking Yang Hilang

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.
Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.
Deskripsi
"Aku akan membawa kalian semua bersamaku, satu per satu!"
Itulah pesan yang ditinggalkan oleh pelaku pembunuhan berantai dalam kisah ini. Pembunuhan berantai ini sampai berhasil menggoncang stabilitas negara karena terjadi di tengah hiruk pikuk menjelang Pemilu. Terlebih para korban pembunuhan ini bukanlah orang biasa. Mereka adalah sekelompok anak muda Indonesia yang pernah berkuliah di Turki dan menamai kelompok mereka dengan sebutan Konstantinopel.
Cerita berpusat pada Putra Bimasakti, atau yang dipanggil Bima. Ia adalah seorang lulusan Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN) yang baru bekerja sebagai asisten wakil kepala BIN. Bima digambarkan sosok yang memang humoris jika dilihat dari dialog-dialognya. Tetapi kecerdasannya tidak bisa diremehkan. Terbukti ia bisa menyelesaikan teka teki kasus konstantinopel ini.
Konstantinopel disini bukanlah nama Turki pada zaman dulu, tetapi lebih kepada kumpulan tujuh mahasiswa yang pernah berkuliah di Istanbul, Turki, di mana satu per satu anggotanya meninggal dibunuh secara berantai dan hanya ada satu kesamaan dari pembunuhan tersebut, yaitu hilangnya jari kelingking korban.
Sinopsis
Aku akan membawa kalian semua bersamaku, satu per satu.
Pembunuhan berantai. Tujuh anggota Constantinopel. Pesan berbahasa Turki. Dan, jari kelingking yang hilang.
Bima berpikir keras. Waktu bergerak cepat dan menjadi sangat berharga. Kasus ini menyeret Bima pada serangkaian peristiwa mengerikan. Semua ini harus segera dihentikan sebelum si pembunuh beraksi lagi.
Tapi, kenapa mereka diincar? Untuk apa semua kematian ini? Dan yang terpenting, siapa berikutnya?
Baca Selengkapnya
Detail Buku