Mochtar Pabottingi
Konsierto di Kyoto

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.
Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.
Deskripsi
Kau bacakan rinduku pada lengking klarinet sore hari
Jauh di seberang Kamogawa
kala puluhan burung bangau meluncur senyap
Menyusuri kemilau kaca sungai ke utara Ke Kitayama
Kau bacakan hasratku pada liuk rumpun ilalang
Yang tumbuh memanjang seperti siang musim gugur
Bergetar bersama angin
Menarikan irama ricik sungai
Seperti itulah Nadia jari jemariku bergetar
Seperti pertama kali lagi menyusuri lekuk-lekuk malam
Mencari buah-buah ranum yang mereka rindu di peraduan Shugakuin
***
“Bagai ada bisikmu sampai aku adalah bagian dari hidupmu ribuan tahun silam. Ketika sekujur wujudmu masih bersit cahaya dan kalbumu belum dirasuk dahaga raga yang menggayuti seluruh pikiranmu.” (Sosok Semalam dalam Salju: bait ketiga)
“Kalakian! Siapakah pengubah randevu lepas jadi terungku sehingga cinta sewaktu merundung kalbu//Siapakah yang seketika melantunkan kidung pada bilik-bilik rindu//Siapakah yang membuat deretan poplar sepanjang telaga/Merunduk. Di bawah tatapan Carla” (Carla dan Kunto: bagian d).
***
Mochtar Pabotinggi adalah seorang sastrawan sekaligus intelektual andal. Tulisan-tulisannya, baik fiksi maupun nonfiksi telah banyak menghiasi halaman-halaman media, seperti Tempo, Kompas, dan majalah sastra Horison. Sejumlah puisinya juga pernah dipilih untuk diterjemahkan ke bahasa Inggris. Konsierto di Kyoto merupakan buku kumpulan puisinya yang kedua. Buku tersebut berisikan puisi-puisi yang begitu personal, intim, sekaligus mendalam. Puisi Konsierto di Kyoto sendiri dipersembahkannya sebagai hadiah untuk istri tercinta.
Baca Selengkapnya
Detail Buku