Gramedia Logo
Product image
Product image
Bung Hatta

KLBH-9 : Agama, Dasar Negara, dan Karakter Bangsa

free shipping logo

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.

Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.

Format Buku
Deskripsi
Tulisan Bung Hatta yang berserak, selama beberapa dekade lamanya, dalam kaitan dengan isu-isu keagamaan, dasar negara (Pancasila), dan karakter bangsa memijarkan ketahanan elan vital pandangan dunia Nusantara yang berpaut dengan semangat zaman (zeitgeist) generasi intelektual kosmopolitan yang berpandangan luas dan berjiwa merdeka, yang menjelma menjadi fitrah cita negara Indonesia. Semua itu terasa ditulis dengan ketulusan jiwa pengabdian, keluasan wawasan, dan jangkauan visi yang mengingat jauh ke belakang dan membayangkan jauh ke depan. Tak heran, kendati dalam beberapa rekomendasi aspek detail-teknisnya bisa ditinjau ulang, dalam substansi pemikiran dan esensi pesan moralnya masih terasa bertenaga dan memiliki relevansi yang kuat untuk memahami dan merespons tantangan keindonesiaan hari ini. Pesan moral Bung Hatta tentang pentingnya menekankan jiwa agama (etika- spiritualitas), ketimbang berhenti sebatas formalisme-ritualisme keagamaan, kian terasa tatkala dunia saat ini dirundung oleh berbagai krisis dengan respons pembuncahan ekspresi kekerasan keagamaan. Pemulihan krisis kehilangan basis kepercayaannya ketika agama yang seharusnya membantu manusia untuk menyuburkan rasa kesucian, kasih sayang dan perawatan, justru sering kali memantulkan rasa keputusasaan dan kekerasan zaman dalam bentuk terorisme, permusuhan, dan intoleransi. Untuk dapat keluar dari krisis, suatu bangsa tidak hanya memerlukan transformasi institusional, tetapi juga membutuhkan transformasi spiritual yang mengarahkan warga bangsa pada kehidupan etis penuh welas asih. Dalam proses transformasi ini, seperti ditekankan oleh Karen Amstrong dalam The Great Transformation (2006), persoalan agama tidak berhenti pada apa yang kita percaya, melainkan terutama pada apa yang kita perbuat. Untuk itu, agama tidak perlu meninggalkan kepercayaan dan ritualnya, tetapi justru perlu lebih menekankan pentingnya komitmen etis dengan menempatkan moralitas dan spiritualitas di jantung kehidupan keagamaan.
Detail Buku