Seno Gumira Ajidarma
Kisah Mata Fotografi Antara Dua Subyek : Perbincangan Tentang Ada
Deskripsi
Memandang sebuah foto artinya memandang melalui mata seorang fotografer. Tak pelak, seorang fotografer adalah seorang pengembara dalam semesta penampakan. Ia berjalan, memandang, dan memotret. Sedangkan kita hanya tinggal membuka mata di depan foto untuk melihat pemandangan yang sama.
Dalam dunia fotografi, objek yang ingin ditunjukkan “ada” bentuknya. Berbeda dengan filsafat yang berargumentasi, berteori, dan berdialektika dengan bahan pustaka, fotografi menunjuk langsung objek yang dimaksud. Fotografi terkesan simple dan sederhana dengan mencerminkan sesuatu yang ada. Akan tetapi, fotografi tak hanya sekadar simpel dan sederhana. Suatu dimensi dalam fotografi dapat membuka segi kebenaran dan kenyataan yang tertutup bagi mata telanjang.
Pendekatan filosofis menggunakan fotografi ini tak membuat “Ada” sebagai sesuatu yang dapat dirasakan dan dibuktikan kebenarannya. “Ada” itu sebuah cakrawala di dalamnya segala perbincangan kita selalu sudah berlangsung. Cakrawala itu sendiri justru tidak kelihatan. Maka untuk menjadi sadar akan cakrawala perlu usaha refleksi khusus.
Keunikan dari fotografi adalah gerak hilang, frozen in time. Dengan membekukan suatu situasi sesaat yang dalam kenyataan tidak pernah ada, muncul semacam kemutlakan yang tersembunyi bagi pengamat langsung.
Buku yang ditulis oleh Seno Gumira Ajidarma ini merupakan sumbangan baru dan kreatifitas dalam khazanah pustaka filsafat Indonesia. Lain dari uraian yang semata-mata teoritis, penulis membuat kita dapat melihat lebih daripada yang kita lihat sekarang, Ia membuat kita melihat dimensi yang biasanya kita lewatkan.
Baca Selengkapnya
Detail Buku