“Keheningan adalah kesempatan emas dalam hidup kita. Masuklah ke dalamnya. Bersahabatlah dengannya. Dengan keheningan kita akan menemukan kebeningan cara pandang terhadap segala pengalaman hidup kita dalam reaksi kita dengan sesama lingkungan dan Tuhan.” Hidup itu mukjizat. Dan, setiap hari, kita selalu berjalan dalam “mukjizat” kehidupan. Memang tidak melulu tampak dalam peristiwa-peristiwa yang spektakuler dan mencengangkan, seperti orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang tuli mendengar, dan orang mati dibangkitkan. Akan tetapi, dalam dan melalui peristiwa-peristiwa harian yang tampak sederhana, seperti anugerah hari baru, keramahan para sahabat, didengarkan, dimaafkan, teguran, sapaan dari tetangga, ketenangan batin, dan lain-lain. Buku “Kisah-kisah Menggores Makna” ini menyajikan “mukjizat-mukjizat” kehidupan itu dalam bahasa yang lugas dan sederhana. Oleh penulis, pengalaman sehari-hari yang tampak biasa-biasa saja itu, direfleksikan dengan kacamata iman sehingga menjadi kekuatan yang luar biasa; di dalamnya kita menemukan sukacita dan dasar untuk bersyukur kepada Tuhan. Selamat membaca dan merenungkan kisah-kisah sederhana dalam buku ini. Semoga menemukan maknanya untuk hidup kita masing-masing. Dari buku ini, kita menemukan dan menyadari ternyata Allah selalu menyertai dan hadir dalam setiap peristiwa hidup kita. Begitulah hidup yang direfleksikan dengan kacamata iman, menjadi kekuatan yang luar biasa; Dengan demikian, kita menemukan sukacita dan dasar untuk bersyukur kepada Tuhan. Tentang Penulis RD Romanus Heri Santoso, Lahir 13 Oktober 1980. Alumnus Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta. Ditahbiskan menjadi Imam Diosesan Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) pada tahun 2009. Saat ini berkarya sebagai pendamping para calon imam Keuskupan Agung Jakarta.