Charles Dickens
Kidung Natal (A Christmas Carol)

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.
Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.
Format Buku
Deskripsi
Ebenezer Scrooge adalah orang yang kikir, egois, dan tak peduli pada orang lain. Menjelang Natal, dia dikunjungi oleh tiga roh: Roh Natal Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan. Roh Natal Masa Lalu menunjukkan kenangan masa kecil Scrooge yang penuh kebahagiaan. Roh Natal Masa Kini memperlihatkan kesulitan orang-orang di sekitarnya, termasuk keluarga miskin Bob Cratchit, karyawan Scrooge. Roh Natal Masa Depan menggambarkan masa depan gelap Scrooge jika dia tidak berubah.
Tersentuh oleh pengalaman ini, Scrooge menyadari pentingnya kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama. Dengan perubahan hati yang mendalam, dia berubah menjadi pribadi yang lebih baik, dan merayakan Natal dengan cara yang baru, menyadari bahwa inti sejati dari Natal adalah kasih dan kemurahan hati.
Prolog:
Pertama-tama, Marley sudah meninggal. Tidak ada keraguan sedikit pun tentang ini. Akta pemakamannya ditandatangani oleh pendeta, petugas administrasi, petugas pemakaman, dan kepala pelayat. Scrooge menandatanganinya. Dan nama Scrooge diterima oleh Bursa untuk apa pun yang ditulisnya. Si Tua Marley seratus persen sudah mati, atau dalam kiasan bahasa Inggrisnya, ‘as dead as a door-nail’—sama matinya dengan pasak pintu
Aku bukan bermaksud mengatakan bahwa aku tahu, dari pengetahuanku sendiri, mengapa pasak pintu dianggap mati. Aku sendiri mungkin cenderung menganggap pasak peti mati sebagai perangkat besi paling mati yang ada dalam hidup manusia. Tetapi hikmat para leluhur kita terletak pada simile itu; dan tangan-tanganku yang kotor tidak akan mengusiknya, karena habislah Negara ini kalau itu terjadi. Maka dari itu, izinkan aku mengulangi, dengan tegas, bahwa Marley sama matinya dengan pasak pintu.
Baca Selengkapnya
Detail Buku