Spiritualitas merupakan pengalaman pribadi yang tidak hanya mengandung makna keagamaan, tetapi dapat pula berhubungan dengan makna dan tujuan hidup serta bagaimana memaknai hubungan individu dengan orang lain. Spiritualitas merupakan katalisator untuk proses pemulihan dan program berbasis kepercayaan. Pada kondisi akut pasien pasca operasi jantung akan mengalami penurunan fisik, ketidakberdayaan, nyeri pada daerah yang dilakukan pembedahan, keterbatasan aktivitas karena penggunaan alat-alat yang terhubung dengan tubuhnya, dan merasa jauh dari keluarga karena hospitalisasi. Kondisi kritis yang dialami pasien di ruangan Intensive Care Unit (ICU) banyak menimbulkan permasalahan psikologis bagi pasien dan keluarga. Dampak dari kondisi tersebut menimbulkan ketidakberdayaan dan keputusasaan dalam proses penyembuhan sehingga pasien mengalami distress spiritual seperti pasien tidak melakukan ibadah dan menyalahkan Tuhan sehubungan dengan penyakit yang dideritanya. Kebutuhan spiritual pada pasien kritis sangat penting karena dapat memengaruhi proses penyembuhan akan penyakit yang dideritanya. Keluarga dapat menjadi sebagai fasilitator dalam memberikan kebutuhan spiritual bagi pasien. Namun, permasalahan yang terjadi dukungan spiritual yang dilakukan keluarga masih sering diabaikan. Spiritualitas dapat menjadi sumber kekuatan dan dapat berpengaruh terhadap diagnosis dan pengobatan pada pasien dengan penyakit terminal, kesejahteraan spiritual dapat meningkatkan kualitas hidup karena kesejahteraan spiritual dapat menjadi mekanisme koping dengan mengubah tanda gejala, ketidakpastian, dan adaptasi psikososial kearah positif. Buku ini disajikan dengan asumsi bahwa pembaca sebelumnya belum memiliki pengetahuan topik yang dibahas sehingga membekali mahasiswa dan praktisi kesehatan berkualifikasi yang masih baru dengan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk dapat melakukan penilaian, mengenal masalah, dan intervensi spiritual dalam keperawatan.