Muna Masyari
Kembang Selir

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.
Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.
Format Buku
Deskripsi
Apa yang salah dari prosesi rokat? Seharusnya kau memahami bagaimana orang terdahulu berdoa. Berdoa bagi mereka tak cukup sekadar menadah tangan atau merapal potongan ayat-ayat Al-Quran. Mengenakan kain putih bersih adalah simbol doa agar disucikan dari segala yang buruk. Dijauhi dari perkara pengundang petaka. Bertelanjang kaki juga demi mengecilkan diri di hadapan Gusti yang Maha Tinggi.
Memakan nasi bersama dalam satu periuk merupakan bentuk permohonan sekaligus pesan agar senantiasa hidup rukun, damai dan tenteram. Satu rasa mencecap kehidupan dalam kesederhanaan. Ketika si ibu hidup rukun, hatinya tenang bahagia, janin di perutnya ikut senang. Demikian sebaliknya.
***
Antologi ini berisi 15 cerita pendek karya Muna Masyari, di antaranya berjudul “Kandung Kembar”, “Lorong Suram”, “Gelas dan Piring”, “Jimat Jari”, “Pamengkang”, “Ulat Daun Emas”, “Menara Emas”, dan tentu saja “Kembang Selir”. Sebagian besar telah dipublikasikan di berbagai media nasional.
Dengan membaca dari satu kisah ke kisah lainnya, secara perlahan penulis mengajak kita memasuki satu demi satu lapisan kultur Madura yang kuat dan kental. Termasuk pula, memperlihatkan perselisihan-perselisihan yang kemudian memicu konflik-konflik berkepanjangan di masyarakat.
Profil Penulis
Muna Masyari lahir di Pamekasan, 26 Desember 1985. Cerpennya, Kasur Tanah, menjadi cerpen terbaik Kompas 2017. Buku-bukunya pernah mendapatkan penghargaan Sutasoma dari Balai Bahasa Jatim dan Kemendikbud Ristek sebagai buku cerpen terbaik. Juga masuk 5 besar Kusala Sastra Khatulistiwa 2021 untuk novelnya, Damar Kambang.
Tahun Terbit : Cetakan Pertama Juni, 2023
Baca Selengkapnya
Detail Buku