Raden Ajeng Kartini atau yang kita kenal sebagai Ibu Kita Kartini merupakan jendela waktu yang luar biasa penting, khususnya bagi bangsa Indonesia. Tuhan menganugerahkan kehadiran beliau agar kita dapat kembali melongok ke masa lalu dengan lebih cermat: siapa sesungguhnya para pembentuk bangsa ini? Sebagai manusia, Kartini tentu mengalami berbagai dinamika kehidupan yang membentuk dirinya, baik dari aspek pemahaman, pemikiran, maupun perilaku. Perjalanan dinamika itu membentuk sosok Kartini yang kita kenal. Kartini merupakan salah satu muslimah yang lahir dari rahim sejarah panjang Indonesia. Dengan menelusuri kehidupan Kartini kita dapat melihat dengan lebih utuh, bagaimana muslimah pendahulu lainnya di Indonesia memberikan sumbangsih besar terhadap konstruksi sejarah bangsa. Sebutlah beberapa nama yang sering kita dengar namanya, Ratu Kalinyamat, Nyai Ageng Pinatih, Laksamana Keumalahayati, Cut Nyak Dien. Deretan tokoh muslimah itu telah berani mengangkat senjata, menolak untuk menyerah, menolak tunduk pada penjajah. Muslimah-muslimah ini bukan saja menjadi inspirasi, namun juga memberi potret terang tentang ghirah Islam yang menjadi ruh perjuangan. Renungan, pemikiran dan hasil analisis pada sekitarnya, bahkan dunia yang dilakukan Kartini dituangkan dalam tulisannya, lalu membawa kita berjalan merentang jauh ke belakang. Sebuah penanda penuh makna dalam garis waktu perjalanan bangsa. Beliaulah yang menghubungkan kita dengan fakta-fakta menggetarkan sekaligus vital yang selama ini terdistorsi.