Ramly Bangun
Journey of Hope: 300 Hari Melawan Kanker

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.
Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.
Format Buku
Deskripsi
Tuhan mengizinkan aku menderita kanker getah bening yang bagi sebagian orang merupakan penyakit yang menakutkan. Orang yang divonis kanker seakan identik dengan menyongsong kematian. Dalam keluarga intiku, tak ada anggotanya yang terkena kanker. Abangku wafat karena sakit gagal ginjal. Ibuku menderita penyakit asma akut. Aku sejak kecil hanya mudah batuk, mungkin karena alergi. Kondisi ini pun tak mengganggu aktivitasku.
Seperti kata pepatah, “untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak”. Kehidupan ini memang rahasia Tuhan. Atas seizin Tuhan pula, aku tidak sedih dan kecewa saat dokter memintaku menjalani kemoterapi untuk mengusir kanker. Semua itu menjadi pengalaman berharga. Tuhan memberiku kanker sekaligus rezeki yang jauh melebihi kebutuhanku dan keluarga. Aku justru membuat komitmen kepada keluarga dan berusaha mematuhinya.
“Sekiranya aku tidak mendapat pelayanan sebagaimana mestinya sebagai penderita kanker, aku tidak akan pernah kecewa, apalagi marah.” Dengan semua bekal itu, aku menjalani delapan kali proses kemoterapi, terus-menerus berdoa mengingat kebaikan Tuhan, dan memasrahkan diri sepenuhnya kepada-Nya. Setelah dinyatakan sembuh, aku masih harus kontrol berkala sampai lima tahun, sesuai jadwal dokter. Semua pengalaman itu menjadi modal bagiku agar bisa memberikan manfaat bagi sesama.
Profil Penulis:
Ramly Bangun lahir di Kabanjahe pada 15 April 1951 dan dibesarkan di Desa Batukarang, Kabupaten Karo, Sumatra Utara, sampai berusia 15 tahun. Menghabiskan masa belajar sampai tingkat SMP di desa kebanggaannya itu, ia menyelesaikan pendidikan SMA di Kabanjahe. Ia lulus SMA pada 1970. Ramly Bangun kemudian berkuliah sampai semester tiga pada Akademi Praktek Ketatalaksanaan dan Ketataniagaan, Institut Pendidikan Kejuruan Neumann atau APKK-IPKN di Medan tahun 1972. Ia juga sempat menempuh dua semester pada Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan, Universitas Sumatra Utara atau PAAP USU Medan tahun 1978.
Ramly Bangun pernah mendapat kesempatan untuk menjadi pegawai negeri sipil, tapi ia tak menggunakannya. Ia menyadari, jiwanya tidak terpanggil untuk bekerja sebagai pegawai negeri sipil. Ia merasa tarikan napas sebagai wiraswasta jauh lebih kuat dalam dirinya.
Baca Selengkapnya
Detail Buku