Arimbi Bimoseno
Jokowi: Rapopo Jadi Presiden

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.
Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.
Deskripsi
Belum selesai jadi wali kota, beliau sudah dipromosikan jadi gubernur. Belum selesai jadi gubernur, beliau sudah dipromosikan jadi presiden. Fenomena Jokowi bisa jadi merupakan cermin adanya krisis kepemimpinan nasional. Betapa sulit mencari pemimpin memenuhi syarat-syarat seorang pemimpin. Siapa saja mungkin bisa jadi presiden, tetapi belum tentu setiap presiden adalah pemimpin. Dan semua itu terjadi dalam waktu sembilan tahun. Sebuah lompatan yang fantastis.
Joko Widodo “Jokowi” dan Basuki Tjahaja Purnama “Ahok” adalah the winning team. Mereka berkolaborasi dengan gaya yang berbeda untuk satu tujuan, satu visi, dan tak ada rahasia di antara mereka. Dalam mengelola Jakarta, keduanya berkomunikasi secara terbuka satu sama lain, mereka juga terbuka pada rakyatnya, baik melalui media massa maupun akun resmi Youtube Pemprov DKI Jakarta. Keterbukaan itu membuat rakyat dengan mudah bisa mengetahui apa saja yang mereka lakukan dari hari ke hari terkait kebijakan publik. Jokowi merupakan seorang pemimpin yang bijak dan tidak mendominasi kepemimpinan. Beliau juga memberikan ruang untuk Ahok tampil hingga terlihat kediriannya yang otentik. Jokowi membangun komunikasi efektif dengan wakilnya dan mereka berperan secara fleksibel.
Jokowi menandai sebuah zaman bahwa untuk jadi seorang Presiden tidak harus dari keturunan bangsawan, konglomerat atau berlimpah uang. Rakyat jelata yang bukan siapa-siapa pun bisa menjadi presiden bila memiliki kompetensi dan integritas.
Baca Selengkapnya
Detail Buku