“Ini persembahan untukmu yang sedang menanti. Untukmu yang pernah patah hatinya. Untukmu yang masih di ruang tunggu, berharap pada sesuatu yang tak juga datang. Serta untukmu yang masih yakin bahwa Tuhan akan hadirkan apa yang kamu butuhkan dan rindukan sepanjang perjalanan. Untukmu, cerita ini kutuliskan. Percayalah semua akan datang jika sudah waktunya. Jangan khawatir, segala yang terjadi sudah menjadi bagian dari rencanaNya, bahkan jauh sebelum kita hadir di dunia ini. Kita hanya perlu berbaik sangka. Selamat membaca. Selamat mencairkan hati yang hari ini barangkali beku. Selamat mengenang kembali luka yang menganga. Semoga hari ini sudah tertutup dengan senyum bahagia. Selamat meluaskan ruang kesabaran untukmu yang barangkali masih saja di ruang penantian. Semoga esok apa yang dinanti segera datang.” Kutipan dari novel “Jika Nanti Aku Jatuh Cinta Lagi” menggambarkan bahwa novel karya Istiana ini termasuk dalam genre romance. Bukan tentang bahagia yang begitu banyak. Bukan juga kesakitan yang terluka tanpa obat. Namun novel ini mengajarkan kita bagaimana melangkah selanjutnya pada sebuah keadaan yang sama namun dalam bentuk skenario yang berbeda. Bertemakan patah hati, novel ini cocok dibaca oleh remaja perempuan maupun wanita dewasa. Sinopsis Terima kasih, sudah pernah singgah di hatiku tanpa izin. Terima kasih, telah pergi meninggalkanku tanpa kata. Hatiku kini biarlah belajar sembuhkan lukanya. Tanpa kebencian dan juga tanpa keputusasaan yang menyertainya.