Jika Kita Tak Pernah Gagal : Merangkul Kegagalan, Meraih Kesuksesan

Kamu pernah nggak sih, nyemangatin diri sendiri sampai-sampai menggigit bibir bawah dengan sangat kuat, sembari berkata, "Semangat ya, jangan dengarkan omongan orang lain, jangan bandingkan hidupmu dengan orang lain, jangan menyerah, kamu harus kuat, sebentar lagi kita akan sama-sama memetik keberhasilan itu. Sesekali harus tutup telinga agar tidak mendengar perkataan jahat orang lain. Jangan gampang menyerah karena kegagalan hari ini." Dan beberapa kata penyemangat lainnya, pernah? Ketika kamu pernah melakukan hal itu berati kamu sudah mulai perhatian ke diri kamu sendiri. Level tertinggi dari bentuk perhatian terhadap diri sendiri adalah ketika kita mampu memahami kondisi diri sendiri yang segala-galanya terbatas, memahami konsep kita sebagai manusia yang mempunyai kelemahan dan kekurangan dalam berproses untuk menjadi orang yang berhasil, memahami fitrah manusia yang pada dasarnya makhluk yang tidak sempurna. Jika kita tak pernah gagal, kita tidak akan menjadi lebih baik. Gagal membuat kita berpikir lebih ekstra, berusaha lebih banyak, dan melangkah lebih cerdas dari sebelumnya. Tanpa kegagalan, kita tidak akan pernah tahu titik kelemahan kita. Karena kegagalan, kita memperbaiki dan mengubah apa yang menjadi sebab kegagalan tersebut. Pada akhirnya, kita menyadari pentingnya istirahat, refleksi, dan meminta bimbingan Tuhan dalam perjalanan hidup ini. Menerima kegagalan dengan senyuman adalah kunci untuk memahami bahwa ini adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan menuju keberhasilan. Tahun Terbit : Cetakan Pertama, Desember, 2023