Trias Kuncahyono
Jerusalem: Kesucian, Konflik, Dan Pengadilan Akhir (Edisi Revisi)
Format Buku
Deskripsi
SELAMA ribuan tahun, Jerusalem merupakan kota ziarah agama samawi: Yudaisme, Kristen, dan Islam. Mereka berziarah ke Tembok Ratapan, Gereja Makam Kristus, Masjid Al Aqsha, Dome of the Rock. Tetapi pada saat bersamaan, kesucian kota Jerusalem dirobek berbagai konflik yang tak kunjung selesai antara Israel dan Palestina. Bagaimana sejarah konflik besar itu dan upaya penyelesaian damai antara Israel-Palestina? Benarkah Jerusalem akan menjadi kota pengadilan akhir umat manusia? Benarkah Mesias akan datang kembali melalui Pintu Gerbang Kerahiman yang kini masih tertutup? Buku ini mengajak Anda kembali ke sejarah masa lampau sekaligus melihat Jerusalem di akhir zaman. SEJARAH Jerusalem sebagai kota suci bagi tiga agama, yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam, sudah diukir sejak 5.000 tahun lalu. Sejarah ini telah menjadikan Jerusalem sebagai kota yang sangat menghargai nilai-nilai kemanusiaan. Buku Mas Trias ini lengkap. BUKU Trias Kuncahyono telah memberi kita tambahan wawasan tentang riwayat besar Jerusalem, sekaligus juga ironinya. Dengan membacanya, pembaca diharapkan mendapat inspirasi, kalaupun tidak untuk membantu penyelesaiannya, bisa membantu mendoakan agar kota bersejarah ini bisa segera memancarkan pesona sesuai dengan makna namanya, Warisan Perdamaian. Ninok Leksono, Pengajar Sejarah Hubungan Internasional FISIP-UI/Anggota Dewan Riset Nasional KEHADIRAN buku Mas Trias dapat memunculkan kesadaran baru tentang pentingnya melihat Jerusalem dengan menggunakan hati nurani ('ayn al ridha), bukan dengan menggunakan mata kebencian ('ayn al sukhth). Zuhairi Misrawi, Intelektual Muda NU BUKU ini menggambarkan fenomena sebuah segitiga semesta. Tiga titik pusat keselamatan dunia di mana nama Tuhan diagungkan. Segitiga yang menggam-barkan keseimbangan tiga kelakuan manusia yang secara naluriah mencari keutamaan (ngudi kautaman), mencari keluhuran (ngudi kaluhuran), dan mencari kesempurnaan (ngudi kasampurnan). Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta BUKU ini merupakan bukti nyata bahwa penulisnya tidak saja seorang wartawan melainkan juga pengkaji sejarah dan pengamat sosial politik keagamaan yang serius. Semua itu disajikan dengan bahasa yang cair dan enak dibaca. Karya Trias Kuncahyono ini pantas disandingkan dan dibandingkan dengan karya Karen Amstrong. Buku ini merupakan sebuah karya yang mencoba menjembatani konflik dan sikap saling curiga antara penganut Yahudi, Nasrani, dan Islam. Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta KESUCIAN, konflik, pengadilan akhir menjadi perjalanan sejarah panjang yang melibatkan berbagai pihak, bahkan orang-orang di luar Jerusalem. Bermula lewat tuturan Ibu menjelang tidur, menjadi pengalaman konkret dalam perjalanan jurnalistik. Buku ini diperkaya dengan berbagai ulasan sejarah, politik bahkan teologi. Beruntung saya boleh mencecapi buku ini. Dr. Budi Subanar, SJ, Pengajar Program Magister Ilmu Religi dan Budaya, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta Trias Kuncahyono adalah wartawan Kompas (1988-2018). Kelahiran Yogyakarta, 11 Juni 1958 ini menyelesaikan studi di Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada. Trias banyak melakukan perjalanan jurnalistik ke berbagai negara di Eropa Barat, Eropa Timur, Timur Tengah, Afrika, Amerika Latin, Asia Selatan dan Tenggara. Hasil perjalanannya dituangkan menjadi buku, antara lain, Dari Damascus ke Baghdad; Bulan Sabit di Atas Baghdad; Iraq Korban Kaum Hawkis; Musafir dari Polandia, Jerusalem, Kesucian, Konflik, dan Pengadilan Akhir; Jalur GAZA; Jerusalem 33; Musim Semi di Suriah; Tahrir Square; Jantung Revolusi Mesir; Pilgrim; Turki, Revolusi Tak Pernah Henti; Kredensial, Refleksi 130 Kisah tentang Manusia dan Peradaban; Biografi Mgr. Ignatius Suharyo; dan WKRI, Sekali Layar Terkembang Tak Pernah Suruh ke Belakang. Trias, yang juga menjadi editor sejumlah buku, hingga kini masih menekuni dunia jurnalistik, menulis buku, dan menjadi kolomnis (triaskun.id).
Baca Selengkapnya
Detail Buku