Umar bin Khattab adalah seorang dari sepuluh sahabat Nabi yang dijamin masuk surga. Ia juga merupakan seorang Khalifah (pemimpin) kedua, yang berkuasa dari tahun 634 M hingga tahun 644 M. Dalam sudut pandang Sunni, Umar termasuk salah satu pemimpin yang hebat dan suri teladan dalam masalah keislaman dan beberapa hadits menyebutkan dirinya sebagai sahabat Nabi paling utama setelah Abu Bakar. Umar memiliki julukan yang diberikan oleh Nabi Muhammad yaitu Al-Faruq yang berarti orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan. Beliau adalah seorang pemimpin besar yang sederhana dan keras dalam kebenaran. Ia adalah seorang yang berperawakan tinggi, kepala bagian depannya plontos, selalu bekerja dengan kedua tangannya, matanya hitam, dan kulitnya kuning. Ada pula yang mengatakan kulitnya putih hingga kemerah-merahan. Giginya outih bersih dan mengkilat. Selalu mewarnai janggutnya dan merapikan rambutnya dengan inai (daun pacar) (Thabaqat Ibnu Saad, 3: 324). Melalui buku sederhana ini Abdul Rohim, sang penulis, mencoba memotret kehidupan Khalifah Umar bin Khatab dengan menggambarkan sosok beliau yang agung dan penuh kemuliaan. Mengingat sedikit literatur yang menggambarkan sosok Umar secara utuh, penulis mencoba mengaitkan satu persatu cerita- cerita yang tersebar di banyak buku yang penulis dapatkan, dengan menukilkan (menyalin) banyak kisah yang diriwayatkan oleh para sejarawan. Dari semua itu, pembaca tidak hanya bisa mengetahui informasi seputar perjalanan hidup Umar bin Khatab dari lahir hingga wafat, namun lebih dari itu pembaca dapat mengambil ibrah (pelajaran) yang terdapat dari kisah-kisah hidup sang Khalifah kebanggaan umat islam tersebut.