Sejak awal penciptaan, tugas yang melekat pada umat manusia adalah sebagai khalifah di muka bumi. Dengan harapan, keberadaan manusia di muka bumi. Dengan harapan, keberadaan manusia di bumi bisa menjadi rahmat bagi semesta. Demikian pula Islam diturunkan dengan tujuan yang sama. Artinya, fitrah agama dan fitrah penciptaan manusia memiliki tujuan yang sama. Dengan kata lain, ajaran Islam dikhususkan bagi manusia agar kembali pada fitrahnya. Ini menunjukkan, manusia memiliki kedudukan yang mulia di sisi Allah. Jadi, apabila ingin menyelamatkan generasi, metode baku yang harus digunakan adalah mendekatkan generasi penerus dengan ajaran agama Islam dan menyadarkan mereka akan fitrah kemanusiaannya. Di era budaya konsumerisme yang kian mencekik leher, manusia jadi terlalu sibuk memenuhi kebutuhan lahiriah sehingga lupa akan jati diri. Kebutuhan rohani tertimbun dalam tumpukan tuntutan kebutuhan hidup. Alhasil, kesejahteraan semakin meningkat, fasilitas yang mempermudah kehidupan semakin banyak tapi tak berbanding lurus dengan ketenangan jiwa sehingga lupa dengan bekal apa yang akan kita tinggalkan buat anak cucu kita. Padahal, keberlangsungan hidup manusia ini ditentukan oleh generasi penerusnya. Bekal apa yang kita wariskan untuk mereka? Semoga dengan terbitnya buku ini, kita dapat menjadi urun rembuk dalam menjawab permasalahan ini, sekaligus menjadi pedoman dan panduan dalam mengarungi samudra kehidupan sehingga keberlangsungan generasi yang menjadi rahmat bagi semesta benar-benar tetap terjaga dengan baik.