Manusia ialah satu-satunya makhluk tiga dimensi yang diciptakan oleh Allah SWT. Manusia dapat berada di masa lalu melalui proses mengenang, berada di masa sekarang dengan proses merasakan, dan berada di masa depan dengan proses membayangkan. Setiap manusia berhak memiliki cita-cita dan membayangkan seperti apa dia ke depannya. Setiap manusia pasti mempunyai pengalaman masa lalu yang pilu atau pun pahit, dan di saat yang sama ia juga memiliki kesempatan untuk berada di masa depan dengan torehan senyuman di bibir yang menenggelamkan matanya oleh air mata masa lalu. Karena senyuman terindah ialah senyuman setelah tetesan tangis dan tangan terindah ialah tangan yang mampu mengusap tangis di pipi orang lain. Allah tidak akan membuat ciptaan-Nya hidup menderita, sehingga penderitaan dan kesulitan hidup tidaklah harus diratapi. Ketika kita sedang kalut menghadapi masalah maka berdoalah. Jadikanlah Allah sebagai satu–satunya sandaran hidup kita. Buku Jangan Berhenti Berharap menjabarkan solusi Islam untuk keluar dari kemelut penderitaan dan meyakini bahwa dibalik kesulitan pasti ada kemudahan. Karena Allah lebih tahu kapan waktu yang tepat untuk mengabulkan permintaan kita. Semoga buku Jangan Berhenti Berharap mampu membuat kita menerima, memahami dan menyadari bahwa setiap kesulitan hidup yang kita alami adalah bentuk kasih sayang Allah kepada umat-Nya untuk menaikkan derajat manusia di sisiNya.