Di antara banyaknya sosok pemuka agama yang dihormati banyak orang, hanya sedikit yang memiliki pengaruh seperti Sulaiman Ar Rasuli. Beliau lahir dari sebuah keluarga yang alim dan menimba ilmu langsung dari guru-guru terkemuka di Mekah, ia menguatkan pesona Islam di tanah Sumatera. Sulaiman Ar Rasuli merupakan seorang murid, guru, pejuang kemerdekaan yang gigih melawan kebatilan yang mencengkeram bumi Sumatera sejak lama. Dijuluki dengan nama Inyiak sang Pejuang sebab ia benar-benar seorang pejuang di mata rakyat Sumatera Barat, patutlah Indonesia memberi pengakuan kepada beliau sebagai pahlawan. Beliau juga merupakan Ulama pendiri MTI, PERTI, Mahkamah Syari’ah, penulis produktif serta sastrawan penyair pujangga lama yang banyak menulis buku-buku sastra. Ia berjuang lewat pendidikan dan kekuasaan legislatif dan kesantunan sastra, ia tak pernah bisa ditawar kolonial untuk mengendurkan perjuangannya dalam pergerakan kemerdekaan RI. Ia berani beda dengan Jenderal Simon Spoor yang menganjurkan agresi Belanda. Ia tak gentar mengusir Tuan Graaff pembesar Belanda yang selalu membujuk paksanya untuk meyakinkan rakyat setia kepada Belanda. Tuan Graaff sedih dan ia balik kanan meninggalkan Canduang. Dengan penuturan yang mengalir, kita akan belajar banyak dari berbagai aspek dari kehidupan Sulaiman Ar Rasuli. Kegigihannya dalam menuntut ilmu, kesetiaannya terhadap istri, serta strateginya dalam melawan ketidakadilan, masih relevan bagi kita di zaman ini.