Sejarah menunjukkan, tak ada bangsa di dunia ini yang maju dan sejahtera tanpa keunggulan riset dan teknologi. Banyak negara maju sudah berinvestasi di bidang ini dalam waktu yang sangat panjang. Kini, giliran Indonesia belajar dari data, pengalaman, dan sejarah mereka. Untuk itu, patut diperhatikan, pertama, peningkatan anggaran riset dan pembangunan terhadap PDB; kedua, perbaikan infrastruktur dan kualitas pendidikan dasar; dan ketiga, peningkatan infrastruktur dasar terkait dengan input dan output inovasi. Dunia di era Revolusi Industri 4.0 mengalami perubahan sangat cepat dan dinamis. Hampir seluruh pojok dunia tidak ada lagi yang tidak terjamah dengan tangan manusia. Internet membuat jarak satu benua ke benua lain menjadi nisbi. Manusia mampu menjelajah seluruh dunia tanpa perlu pergi ke mana-mana. Big data, analisa data, kecerdasaan buatan, dan machine learning membuat segala hal menjadi lebih mudah dikerjakan dan manusia jadi punya lebih banyak waktu luang. Era Revolusi Industri 4.0 diakselerasi dengan Covid-19. Wabah penyakit global tersebut secara tidak langsung ikut mendorong manusia menjadi semakin digital dan bergantung kepada internet untuk berbagai keperluannya. Rapat dan seminar tidak lagi dilakukan secara langsung bertatap muka untuk menghindari penularan penyakit. Pandemi ini juga menimbulkan resesi ekonomi global. Di level mikro terasa bahwa penghasilan sebagian masyarakat turun drastis. Ancaman kelaparan, kurang makan, gizi buruk dan stunting mengintai. Penulis: Lemhanas Penerbit: Penerbit Buku Kompas