Sekitar 200 tahun lalu, AugusteComte mempermaklumkan penggantian agama dengan ilmu pengetahuan. Kisah-kisah penciptaan yang diyakini agama kemudian dihantam oleh ajaran Charles Darwin tentang evolusi: Manusia keturunan dari kera? Sementara itu menurut Positivesme Logis, bicara tentang Tuhan merupakan omong kosong. Apa benar “hipotesis Tuhan tidak diperlukan lagi”? Berhadapan dengan tantangan luar biasa abad ke-21 diperlukan sikap-sikap etis yang tegas, dibantu suatu filsafat kritis. Apa tempat Pancasila di alam abad ke-21 ini? Mengapa kaum LGBT harus merasa aman di antara kita? Dan menurut agama sendiri, apa yang dapat selamat? Apa yang dapat diharapkan manusia sesudah kematian? Meski diwarnai oleh kekatolikan penulis, pertimbangan-pertimbangan ini dharapkan relevan bagi semua yang bertanya bagaimana keyakinan beragama dapat survive di abad ke-21 ini. Berikut adalah beberapa poin penting dari buku "Iman Dalam Tantangan": Iman adalah keyakinan yang kuat kepada Tuhan dan ajaran-Nya. Tantangan iman dapat berasal dari dalam diri sendiri, seperti keraguan, kebingungan, dan keputusasaan. Tantangan iman juga dapat berasal dari luar diri sendiri, seperti pengaruh lingkungan, materialisme, dan sekularisme. Cara menghadapi tantangan iman adalah dengan memiliki iman yang kuat dan teguh, serta mendekatkan diri kepada Tuhan. Secara keseluruhan, buku "Iman Dalam Tantangan" merupakan sebuah buku yang bermanfaat bagi siapa saja yang ingin menguatkan iman dan menghadapi tantangan iman dalam kehidupan modern.