Imajinasi Islam

Buku tipis ini semula merupakan refleksi singkat saya membaca kondisi umat Islam kontemporer, menandai peringatan ulang tahun kelahiran saya, 18 Oktober 1953-18 Oktober 2021. Sudah dua tahun ini saya membuat refleksi singkat bertepatan dengan milad saya dan insya Allah agenda ini akan saya teruskan untuk tahun-tahun mendatang. Kita memasuki kehidupan global, sebuah moda pergaulan antarbangsa dan warga dunia yang saling terhubung, termasuk ajaran sebuah agama, dan pemeluknya saling terkoneksi dengan ajaran dan pemeluk agama lain. Begitu pun disiplin ilmu keagamaan tidak bisa lagi berdiri sendiri tanpa berdialog dengan ilmu-ilmu yang lain. Dunia yang yang saling terkait ini pada urutannya akan saling memengaruhi sehingga cara pandang kita terhadap dunia juga mengalami perubahan. Dari segi jumlah pemeluknya, umat Islam senantiasa bertambah dari tahun ke tahun dan sekarang mendekati 1,8 miliar. Namun, perkembangan kuantitas ini tidak diiringi dengan perkembangan kualitas, terutama dari aspek sains, teknologi, dan ekonomi. Ketika sains dan teknologi semakin agresif dan ekstensif menawarkan jasanya untuk menyelesaikan berbagai problem yang dihadapi manusia, lalu apakah yang paling distingtif yang diperankan oleh agama? Pertanyaan inilah yang menjadi fokus utama dalam buku ini. Pada bab akhir buku ini saya mengundang beberapa teman intelektual untuk menyumbangkan pemikirannya dengan sudut pandang yang berbeda-beda mengenai topik yang sama, yaitu bagaimana posisi agama ketika mesti bertemu dan berdialog dengan peradaban lokal dan global yang berkembang sangat dinamis dalam sebuah dunia yang saling terkoneksi secara intens.