Gramedia Logo
Product image
Budi Darma

Harmonium

Format Buku
Deskripsi
Beberapa persoalan akut yang diidap oleh kesusastraan Indonesia dikupas oleh Budi Darma dengan bahasa yang asyik, sesekali menohok. Terutama persoalan melodrama dalam novel-novel Indonesia dan posisi seorang kritikus sastra yang dibahas tuntas dalam esai Nirdawat. Kepadatan esai-esainya terasa bukan hanya menelanjangi karya dan tokoh sastra yang dibahas, tetapi juga mencekam, mengungkung, sekaligus membebaskan imajinasi pembacanya. Harmonium menjadi salah satu kumpulan esai dan legasi Budi Darma, selain Solilokui. Keduanya menjadi bacaan yang tidak lekang oleh waktu. Isu-isu yang masih relevan hingga sekarang. Sebuah fenomena yang menarik untuk ditelisik: apakah pikiran tajam Budi Darma yang menerobos kungkungan waktu, atau sejatinya persoalan sastra kita masih itu-itu saja. Kita temukan jawabannya dalam buku ini. Profil Penulis: Budi Darma (1937-2021) adalah guru besar Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) Universitas Negeri Surabaya (UNESA), sekaligus rektor UNESA periode 1984-1988. Telah banyak mendapatkan penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri diantaranya, S.E.A. Write Award dari Kerajaan Thailand (1984), Anugerah Seni dari Pemerintah Republik Indonesia (1993), Satya Lencana Kebudayaan (2003), Achmad Bakrie Award (2005), Mastera Literary Award (2011), dan pada 2013 dianugerahi sebagai Cendekiawan Berdedikasi oleh Harian KOMPAS. Selain mengajar dan membimbing tesis dan disertasi mahasiswa S2 dan S3, Budi Darma juga aktif menulis baik esai, kritik sastra, cerpen, atau novel. Beberapa kali cerpen Budi Darma terpilih sebagai cerpen terbaik Harian KOMPAS, antara lain Derabat (1999), Mata yang Indah (2001), dan Laki-laki Pemanggul Goni (2012). Beberapa buku Budi Darma yang telah terbit dan memberi warna pada khazanah sastra Indonesia, Olenka (novel), Rafilus (novel), Ny. Talis; Kisah Mengenai Madras (novel), Kritikus Adinan (kumpulan cerpen), Fofo & Senggring (kumpulan cerpen), Hotel Tua (kumpulan cerpen), Orang-Orang Bloomington (kumpulan cerpen)—telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Tiffany Tsao dan diterbitkan oleh Penguin Classics, People from Bloomington (2022), kumpulan esainya Solilokui (terbit kembali oleh Gramedia Pustaka Utama pada 2020), Harmonium (1995). Kumpulan cerpen terakhirnya, Atavisme terbit pada 2022, yang menjadi legasi Budi Darma. Beberapa karya terbaik Budi Darma diterbitkan kembali oleh Gramedia Pustaka Utama, sebagai usaha merawat pemikiran dan karya beliau.
Detail Buku