Para sejarawan menduga mitologi Tiongkok sudah ada pada abad ke-12 sebelum masehi. Mitos dan legenda disampaikan turun-temurun dengan cara lisan lebih dari ribuan tahun, sebelum banyak dicatat dalam buku pada Dinasti Wei Utara and Dinasti Jin (220-420), Shui Jing Zhu, Shan Hai Jing adalah beberapa buku yang lebih condong ke arah geografi Tiongkok kuno, sedangkan Catatan Sejarah Agung dan Catatan Musim Semi Tuan Lu lebih mengarah pada bidang sejarah. Selain itu mitos juga diceritakan melalui teater dan lagu secara turun-temurun, sebelum ditulis dalam bentuk novel seperti Fengshen Yanyi, Perjalanan ke Barat, Legenda Siluman Ular Putih, dan Kisah aneh Liaozhai. “Mitos Tiongkok mengandung banyak nilai seperti kebajikan, kejujuran, keberanian, kecintaan, dan sebagalnya. Mitos Tiongkok dapat mengilhami anak-anak dengan cerita yang menarik sekaligus mendidik sehingga mereka tumbuh dengan nilai-nilai moral yang baik. Evolusi aksara Tiongkok kuno yang berupa lukisan dan puisi menunjukkan sejarah, budaya, dan seni Tiongkok yang berlangsung dan diwariskan secara turun-temurun dan tak pernah sirna. Mitos Tiongkok dapat mengajarkan anak agar senang membaca, menikmati indahnya irama puisi dengan rasa bangga.'' - Jin Bo, penyair dan penulis karya sastra anak. Pemenang Penghargaan Buku Tiongkok Terbaik dan Sastra Tiongkok Terbaik ''Cerita dan kalimat dalam buku-buku ini seperti mampu bicara. Semoga kaum Ibu mau bercerita, menggambar, dan membaca bersama anaknya dengan senang hati sebelum anaknya mengenal aksara Tiongkok, semoga juga kaum ibu dapat menumbuhkan rasa bangga kepada anaknya terhadap budaya Tiongkok yang sangat bersejarah."" - Chen Qin, salah satu guru bahasa Tionghoa terbaik tingkat sekolah dasar. Perintis mata kuliah Membaca Kitab-kitab Kuno Sampai hafal di Luar Kepala Detail Penulis Li Yueyi, Gu Xijia Jumlah Halaman 50 Penerbit Kesaint Blanc Tanggal Terbit 13 Nov 2017 Format Soft Cover Berat 0.20 kg ISBN 9789795938712 Lebar 21 cm Bahasa Indonesia Panjang 25cm