Gramedia Logo
Product image
Product image
Emhaf

Hamka: Retorika Sang Buya

free shipping logo

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.

Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.

Deskripsi
Abdul Malik Karim Amrullah Datuk Indomo, populer dengan nama penanya Hamka lahir pada 17 Februari 1908 dan meninggal pada 24 Juli 1981 adalah seorang ulama dan sastrawan Indonesia. Ia berkarir sebagai wartawan, penulis, dan pengajar. Ia sempat berkecimpung di politik melalui Masyumi sampai partai tersebut dibubarkan, menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pertama, dan aktif dalam Muhammadiyah hingga akhir hayatnya. Universitas al-Azhar dan Universitas Nasional Malaysia menganugerahkannya gelar doktor kehormatan, sementara Universitas Moestopo, Jakarta mengukuhkan Hamka sebagai guru besar. Namanya disematkan untuk Universitas Hamka milik Muhammadiyah dan masuk dalam daftar Pahlawan Nasional Indonesia. Hamka menulis dengan melakukan perantauan. Melalui perantauan, ia mendapatkan banyak kontak pemikiran dan kebudayaan. Sebagai seorang nasionalis, peran sertanya dalam menjadi ketua MUI tidak dapat dimungkiri. Ia berani memberikan kritik kepada presiden Sukarno, meski setelah itu ia dipenjara. Tidak ada dendam yang dilahirkan oleh Hamka. Ia tetap menulis meskipun di dalam penjara. Ia menuntaskan Tafsir Al-Azhar di dalam selnya. Dan, ketika ia bebas, ia sama sekali tidak merasa benci kepada Sukarno. Bahkan, pada kematian Soekarno, Hamka-lah yang mensholatinya. Perjalanan yang menjadikannya penulis sekaligus ulama, dan lebih dari itu sebagai penjaga adat Minangkabau, telah menjadikan Hamka sebagai Hamka yang dikenal saat ini. Tulisan dan pemikirannya abadi meskipun raganya telah mendekam di liang lahat. Detail Produk Penulis: Emhaf Penerbit: Sociality ISBN: 9786026673664 Halaman: 304 Halaman Terbit: 18 Desember 2017 Lebar: 14 cm Berat: 0.25 kg
Detail Buku