Sigit Aris Prasetyo
Go To Hell With Your Aid! : Pasang-Surut Hubungan Sukarno dengan Amerika Serikat

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.
Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.
Deskripsi
Dalam catatan sejarah bangsa Indonesia, terdapat banyak cerita mengenai hubungan antara Presiden Soekarno dengan Amerika Serikat. Meski Sukarno yang merupakan presiden pertama RI dan proklamator itu mengaku tidak pernah membenci Amerika Serikat, namun dalam beberapa momen ia memiliki hubungan yang kurang harmonis. Paling kontroversial dan populer yakni ketika Soekarno mengucapkan kalimat: "Go to hell with your aid!". Kalimat tersebut dilontarkan Soekarno kepada Amerika Serikat bukan tanpa alasan. Hal tersebut karena, Soekarno murka dengan sikap Amerika Serikat yang memberikan bantuan kepada Indonesia dengan mengharap imbalan.
Buku ini merangkum berbagai kisah menarik pasang-surutnya hubungan Sukarno dengan Amerika Serikat. Di berbagai kesempatan Sukarno mengatakan sangat ingin bersahabat dengan Amerika. Ia mengagumi sosok George Washington, Thomas Jefferson, Thomas Paine, dan Paul Revere—tokoh dan pahlawan Amerika. Ia pernah disanjung oleh media Amerika dan bersahabat dengan Presiden J.F Kennedy. Tetapi ada masanya Sukarno marah kepada Amerika dan berteriak lantang Go to Hell with Your Aid! Mengapa Bung Karno sedemikian marah kepada Amerika?
Buku ini berupaya menyodorkan kisah-kisah bagaimana Sukarno mengalami pergulatan rangkaian rasa dan perasaan benci tapi rindu dengan sejumlah tokoh dan perumus kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Buku ini menyimpulkan Sukarno bukan anti-Amerika Serikat seperti yang diberitakan banyak pers Barat, bahkan oleh para pendukungnya. Sukarno berharap menemukan dasar yang kuat bagi kedua negara untuk saling menghormati dan bekerja sama menciptakan tata dunia yang lebih adil, damai, dan sejahtera.
Dengan Piawai, memikat dan serius tetapi kadang juga jenaka, penulis buku ini memaparkan serpihan-serpihan kisa relasi Bung karno dengan para pejabat dan tokoh-tokoh (pejabat tinggi di Washington maupun dengan tokoh-tokoh tertentu di masyarakat).
Baca Selengkapnya
Detail Buku