Julia, Mia Siscawati , Noer Fauzi Rachman, Rina Mardiana,
Gender dan Politik Konsesi Agraria

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.
Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.
Format Buku
Deskripsi
Bagaimana siasat hidup perempuan kampung menghadapi perubahan kepemilikan, penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah dan sumber daya alam, yang pada mulanya didahului oleh pemberian hak dan/atau izinizin, baik pemerintah pusat dan daerah? Para penulis buku ini menggambarkan keragaman kompleksitas situasi perempuan dengan lapis-lapis masalah kehidupan sehari-hari di berbagai situs-situs konsesi hutan tanaman industri, perkebunan kelapa sawit, pertambangan, dan restorasi ekosistem di Indonesia.
****
Beberapa poin penting dari buku ini:
Konsesi agraria, yaitu pemberian izin kepada perusahaan untuk mengelola lahan luas dalam jangka waktu tertentu, memiliki dampak yang kompleks terhadap kehidupan perempuan di pedesaan. Dampak tersebut dapat berupa:
- Kehilangan akses terhadap sumber daya alam: Perempuan kehilangan akses terhadap lahan, hutan, dan air yang mereka gunakan untuk menunjang kehidupan sehari-hari.
- Eksploitasi dan pelecehan: Perempuan menjadi lebih rentan terhadap eksploitasi dan pelecehan oleh para pekerja perusahaan dan aparat keamanan.
- Beban kerja yang lebih berat: Perempuan harus bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga, karena hilangnya sumber daya alam dan meningkatnya biaya hidup.
- Kekerasan: Perempuan sering mengalami kekerasan dalam rumah tangga dan komunitas akibat stres dan frustrasi yang ditimbulkan oleh konsesi agraria.
Buku ini mengkaji bagaimana perempuan di pedesaan merespon dan melawan dampak konsesi agraria. Perempuan melakukan berbagai strategi, seperti:
- Membentuk organisasi: Perempuan membentuk organisasi untuk memperjuangkan hak-hak mereka dan membangun solidaritas.
- Melakukan aksi protes: Perempuan melakukan aksi protes untuk menuntut perusahaan dan pemerintah untuk menghentikan konsesi agraria dan memberikan kompensasi yang adil.
- Membangun alternatif: Perempuan membangun alternatif ekonomi dan sosial untuk mengurangi ketergantungan mereka pada perusahaan dan pemerintah.
Baca Selengkapnya
Detail Buku