Emsan
Filosofi-Filosofi Warisan Tiongkok Kuno

Bebas Ongkir, Rp0.
Pilih toko terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” saat checkout.
Deskripsi
Filosofi-Filosofi Warisan Tiongkok Kuno merupakan buku bacaan Karya Emsan. Buku ini akan menambah wawasanmu mengenai warisan dari negeri Tiongkok yang masih ada hingga sekarang. Dalam beberapa dekade terakhir, Tiongkok mencapai kemajuan yang mencengangkan, yang membuat semua orang kagum. Negeri tirai bambu in berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi yang spektakuler. Tercatat sampai 2010, Tiongkok menduduki peringkat ke-2 dalam GDP terbesar dunia setelah Amerika Serikat. Lantas, apa rahasia sukses Tiongkok sehingga menjadi raksasa Asia, bahkan dunia? Dalam buku ini, diluas secara lugas dan detail rahasia kemajuan yang dicapai Tiongkok sekarang, yang ternyata tidak terlepas dari akar sejarah peradaban mereka yang telah dibangun selama ribuan tahun. Filosofi-filosofi kebudayaan kuno mereka, seperti Kongfusius, berpengaruh besar terhadap perjalanan bangsa Tionghoa. Selain Konfusius, Tiongkok juga masih memiliki banyak nilai budaya, seperti Tao, Mohisme, Legalisme, Yin-Yang, dan lainnya, yang sangat bermanfaat bagi generasi setelahnya. Filosofi warisan kuno itu ibarat harta karun yang dapat digali kapanpun demi kemanfaatan di hari ini dan masa depan.
Kalau bicara tentang warisan, mungkin yang ada di benak pembaca sekarang adalah rumah, baju adat, tarian, atau mungkin benda pusaka. Memang benar, benda-benda tersebut bisa menjadi warisan. Tapi, ternyata ada banyak hal lain juga yang bisa menjadi warisan sebuah budaya, suku atau sebuah negara. Nah,pada nuku ini kalian akan sama-sama melihat warisan dari Tiongkok kuno yang masih bisa ditemukan hingga hari ini, diantaranya:
1. Kertas
Pada zaman dulu, orang-orang terbiasa untuk menulis di batu ataupun logam. Hal ini tampak dari kebiasaan bangsa Romawi yang menuliskan catatan di lempengan logam. Semua berubah terutama di tahun 187 SM, bangsa Tionghoa menemukan kertas dan menjadikan media ini sebagai tempat menulis. Kertas terus berkembang higga tahun 105 Masehi saat Cai Lun dari Dinasti Han membuat kertas hasil peleburan kain linen, jarring ikan, dan kulit pohon murbei. Jadi, sebenarnya kertas yang kita gunakan hari ini adalah bagian dari warisan kuno Tiongkok!
2. Kompas
Meski sekarang kompas digantikan oleh peta online yang bisa diakses dari handphone masing-masing. Alat yang satu ini telah terbukti membantu banyak orang terutama dalam melakukan penjelajahan. Pada tahun 206 SM hingga 220 SM Kompas pertama kali ditemukan di negeri Tiongkok, meski berbeda dengan Kompas yang kita miliki saat ini, namun penemuan inilah yang menginspirasi penemuan Kompas di tahun-tahun selanjutnya. Kompas sendiri baru masuk ke Eropa pada tahun 1300-an. Bisa dibayangkan, ya, betapa hebatnya orang-orang di masa itu sudah menemukan Kompas.
3. Teh
Siapa yang menyukai teh? Minuman yang satu ini sudah diketahu banyak orang karena aroma dan kesegarannya. Cocok untuk bersantai, menikmati hari atau bahkan bisa untuk menyegarkan tubuh. Oleh sebab itu tidak heran, kita bisa menemukan kebun teh dibanyak tempat terutama di dataran tinggi karena memang banyak penggemarnya.
Tapi, siapa sangka kalau minuman ini ternyata sudah berasal dari ribuan tahun lalu? Lagi-lagi berasal dari Tiongkok! Teh pertama kali ditemukan sekitar tahun 2700 SM. Awalnya, teh dijadikan sebagai ramuan untuk membantu penduduk sembuh dari penyakit. Tak berhenti hanya di sana, teh juga akhirnya dijadikan sebagai minuman konsumsi sehari-hari. Untuk menyambut keluarga, menikmati pesta atau aktivitas lainnya. Barulah setelah itu, ribuan tahun kemudian teh diperkenalkan ke berbagai belahan dunia. Mulai dari jepang, Taiwan, hingga ke Eropa. Jadi, sekarang sudah tahu, ya, asal teh dari mana.
4. Layang-layang
Duh, bahkan permainan yang satu ini juga berasal dari negeri Tiongkok, lho. Awalnya, layang-layang bukan berfungsi sebagai permainan melainkan sebagai penanda atau pengirim sinyal saat perang. Diciptakan pada abad 5 SM, saat itu Nanjing ingin diserang oleh Jenderal Hou Jing dan layang-layang dijadikan alat pengirim sinyal. Siapa sangka yang awalnya adalah sinyal pesan sekarang menjadi permaianan yang ramai di kalangan anak-anak bahkan orang dewasa, ya?
5. Tahu
Siapa, sih, yang enggak tahu tentang makanan dari kedelai ini? Tahu! Ya, disajikan dengan cara digoreng atau bahkan direbus, disantap dengan nasi hangat serta sambal. Sungguh menggungah selera, ya. Makanan yang satu ini juga berasal dari negeri Tiongkok, lho. Oleh sebab itu, tidak jarang kita akan menemukan tahu sebagai salah satu bahan makanan di restoran Chinese foods. Pertama kali ditemukan oleh King Liu An pada dinasti Han, makanan ini kini menyebar keseluruh dunia.
Berikut tadi adalah lima warisan dari Tiongkok yang masih bisa kita temukan hingga hari ini. Tidak bisa dipungkiri bahwa negeri ini telah membawa dampak besar untuk dunia sejak dulu bahkan hingga hari ini. Banyaknya warisan dan teknologi baru yang dihasilkan membuat begitu banyak orang yang ingin ke Tiongkok untuk langsung belajar.
Baca Selengkapnya
Detail Buku