Andra, seorang yatim piatu yang kesepian, kerap menerima perundungan dan kekerasan, baik dari kakeknya yang kejam maupun teman-teman sekolahnya. Selama ini dia hanya diam menerima semua itu. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan tiga “malaikat” di minimarket yang mengubah jalan hidupnya. Atas perhatian dan kebaikan yang diterimanya, Andra selalu beranggapan bahwa para “malaikat”-nya adalah orang-orang baik dan berhati mulia. Sayangnya, sebuah kejadian menyibakkan rahasia kelam para “malaikat” Andra. Awalnya, Andra selalu menyangkal kenyataan tersebut. Namun, ketika nyawanya menjadi taruhan, mau tak mau Andra harus menelan pil pahit kebenaran tersebut dan memutuskan pilihan. Apakah dia akan tetap berpihak pada mereka, ataukah dia melarikan diri demi keselamatan dirinya? Prolog: Di dunia ini, kalau aku bisa menyimpulkan dan mengatakan kepada semua orang yang hidup dan bernapas sambil mengupil, orang yang paling enggak ingin kulihat adalah kakekku sendiri. Jangan tanya alasannya, karena aku berani bertaruh, meski taruhannya adalah nyawaku sendiri, kalau alasannya sangat, sangat banyak. Aku butuh waktu setahun lamanya, dan tanpa berhenti, untuk menceritakan betapa enggak inginnya aku melihat pria tua yang setiap hari mengumpatiku, seakan-akan aku enggak punya kuping untuk mendengarnya atau aku cuma bocah bebal yang enggak mengerti maksud umpatannya. Tapi aku enggak punya waktu melakukannya. Selling Point: - Genre psychological thriller, urban thriller, dan crime thriller yang merupakan genre dengan banyak peminatnya. - Tokoh utama merepresentasikan sisi lain manusia yang menginginkan keadilan, tetapi di satu sisi ketika menyadari bahwa keadilan tersebut mengancam keselamatannya, dia memilih menyelamatkan dirinya sendiri. - Penulis sudah banyak menerbitkan buku serial Fantasteen di DAR! Mizan (sekitar 10 buku) juga di beberapa penerbit lainnya.