Gramedia Logo
Product image
Pablo Neruda

Dua Puluh Sajak Cinta dan Satu Nyanyian Putus Harapan

Format Buku
Deskripsi
Pagi yang penuh badai di jantung musim panas. Awan berarak seperti sapu tangan putih perpisahan, angin melambai-lambaikan mereka di gerak tangannya. Jantung angin yang tidak terbilang jumlahnya Mengalah-alihkan kesunyian kita dalam cinta. Berdengung di sela pepohonan, agung bagai orkestra, seperti bahasa dipenuhi peperangan dan nyanyian. Angin dengan lihai menyapu daun-daun gugur membelokkan kawanan panah burung gemetar. Angin menjatuhkannya di gelombang tanpa buih, inti ringan tanpa bobot, dan permainan cahaya miring. Meredakan dan membenamkan ciuman-ciuman berat yang ganas bertarung di gerbang angin musim panas. Pablo Neruda lahir di Chili, 12 Juli 1904. Semasa hidupnya, dia berprofesi sebagai diplomat dan senator. Namanya dikenal sebagai salah satu penyair berbahasa Spanyol yang paling berpengaruh pada abad ke-20. Tulisannya merentang dari puisi-puisi cinta, surealis, epos sejarah, dan politik, hingga puisi-puisi tentang hal-hal biasa, seperti alam dan laut. Pada 1971, dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam bidang Sastra. Pablo Neruda wafat pada 23 September 1973 akibat leukemia yang dideritanya, dan kemudian dikebumikan di Isla Negra bersama Matilde Urrutia. M. AAN MANSYUR tinggal di Maros, Sulawesi Selatan. Buku puisinya, antara lain, Melihat Api Bekerja (2015), Tidak Ada New York Hari Ini (2016), Cinta yang Marah (2017), dan Mengapa Luka Tidak Memaafkan Pisau (2020). Dia juga menerjemahkan buku puisi Pablo Neruda lainnya, 100 Soneta Cinta.
Detail Buku