Goenawan Mohamad
Don Quixote

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.
Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.
Format Buku
Deskripsi
"Kesabaran adalah mawar yang merambat, lumut yang tak takluk karena salju."
Buku sajak tentang Don Quixote, yang dapat sambutan baik dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris serta Jerman, kini diterbitkan kembali dengan beberapa sajak baru. Goenawan Mohamad, yang juga perupa, membuat gambar-gambar Don Quixote, salah satunya jadi gambar kulit muka untuk buku ini.
Ia juga menulis teks untuk wayang golek Den Kisot yang akan dipentaskan bersama peluncuran terjemahan novel-novel Cervantes itu dalam bahasa Indonesia. Tentu saja, puisi-puisi GM kali ini adalah gambaran akan Don Quixote. Melalui puisi, ia mengisahkan kembali dengan cara yang berbeda. Buku ini bisa dibaca sebelum dan setelah membaca karya Cervantes. Membaca Don Quixote, tergambarkan bahwa ia adalah lelaki paruh baya yang kurus, tirus, berdebu, berumur 50 tahun di desa Spanyol. Suatu hari, karena terlalu banyak membaca kisah-kisah ksatria, ia menganggap dirinya ksatria tersohor. Dengan mengenakan baju zirah rongsokan dan menunggang kuda rombeng bernama Rocinante, ia juga mengangkat tetangganya yang lugu, Sancho Panza, sebagai pengawal dan menjanjikannya jabatan gubernur.
Goenawan menulis puisi (terakhir Tigris), karya lakon (terakhir Amangkurat, dipentaskan di Jakarta dan Kuala Lumpur), novel (Surti dan Tiga Sawunggaling), dan sampai hari ini menulis tiap pekan Catatan Pinggir di Majalah Tempo, esai-esai pemikiran yang di tahun 2017 dikumpulkan sampai 12 jilid. Orfeus, sebuah sajaknya ditafsirkan dalam koreografi oleh Melati Suryodarmo, di mana Goenawan berlaku sebagai sutradara.
Penulis: Goenawan Mohamad
Penerbit: Tempo
Halaman: 84
Baca Selengkapnya
Detail Buku