Bernada Rurit
Dipanggil untuk Mencinta--Memoar Uskup Surabaya Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.
Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.
Format Buku
Deskripsi
Panggilan telepon dari Nunsius atau Duta Besar Takhta Suci Vatikan di Jakarta pada 21 Oktober 2024 membawa kabar mengejutkan bagi Agustinus Tri Budi Utomo yang akrab disapa Romo Didik. Nunsius menyampaikan bahwa Paus Fransiskus menunjuk Romo Didik menjadi Uskup Keuskupan Surabaya. Selama 15 bulan, posisi itu kosong setelah Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono wafat pada 10 Agustus 2023.
Semula Romo Didik menyangka, dia hanya akan diminta memberikan rekomendasi orang yang akan ditunjuk menjadi uskup. Tak pernah terbayang dirinya sendiri yang dipilih oleh Sri Paus. Kepada Nunsius, dia bahkan menyampaikan minimnya kompetensi kanonis yang dia miliki untuk menyandang posisi itu.
Sejak ditahbiskan menjadi pastor pada 1996, Romo Didik aktif terlibat dalam berbagai kegiatan sosial. Dia dikenal cerdas dan rendah hati. Romo Didik menjadi relawan kemanusiaan dan membantu mereka yang membutuhkan, yakni kaum marginal. Dia juga memelopori tugas pastoral difabel pertama di Indonesia yang memberdayakan penyandang disabilitas.
Kesederhanaan seakan sudah menjadi napas hidupnya. Mobil dan motor butut yang biasa dia kendarai adalah cerminan kebersahajaannya. Anak Anak angkat yang tak terhitung jumlahnya menjadi bukti bahwa hidupnya “ditahbiskan” bagi banyak orang. Anak dari kaki Gunung Lawu yang lahir pada Jumat Kliwon itu kini benar-benar menjadi “orang besar”. Namun, kiranya tak akan ada yang berubah dari dirinya, kecuali sapaan Modik alias Romo Didik yang kini berganti menjadi Mondik alias Monsinyur Didik.
Profil Penulis:
BERNADA RURIT pernah menjadi wartawan Tempo dan Kompas TV sebelum akhirnya memilih fokus menulis buku. Buku-buku karyanya antara lain The Children of War yang disusun bersama dua penulis lain; Prof. Dr. Josef Glinka, SVD: Perintis Antropologi Ragawi, mengisahkan kiprah seorang imam asal Polandia; dan buku mengenai perjuangan Romo Janssen, CM, seorang Belanda yang menjadi warga negara Indonesia dan berkomitmen melayani anak-anak difabel di Indonesia. Buku lainnya berjudul Tentara Kok Mikir? yang berisi kisah kehidupan mantan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Letjen TNI (Purn.) Agus Widjojo. Bernada Rurit juga menulis buku Jakob Tobing: Sosok di Balik Milestone Indonesia Baru. Jakob Tobing dikenal sebagai politisi yang berperan penting dalam meletakkan dasar reformasi politik dan demokrasi Indonesia. Selain itu, ia menulis buku Indonesia Menuju 2045: SDM Unggul dan Teknologi Adalah Kunci.
Buku ini merupakan hasil kerja sama dengan Lemhannas, Kompas, dan Center for Strategic and International Studies (CSIS). Buku terbarunya berjudul Jawa Timur Menyongsong 2045.
Baca Selengkapnya
Detail Buku