Pada awalnya para pimpinan puncak tidak panik, dan ada kesan menganggap sepele COVID-19, tetapi belakangan pemerintah tersentak, terkejut, dan membuat berbagai kebijakan untuk mengendalikan masyarakat. Diluncurkan upaya-upaya pengendalian melalui PSBB, New Normal, PPKM Mikro, PPKM Darurat, PPKM Leveling mulai level 2, 3, dan 4. Mulai wilayah Jawa dan Bali, dan diteruskan wilayah luar Jawa dan Bali. Sampai dengan akhir Agustus 2021, sudah sebanyak 4 juta penduduk terkena wabah COVID-19 dari 270 juta penduduk, dar. sebanyak 133 ribu penduduk meninggal dunia karena COVID-19 Itu bukan sekedar angka tetapi nyawa manusia. Angka tersebut hampir menyamai korban tewas bencana alam Tsunami di Banda Aceh tahun 2004 yang lalu. Kebijakan untuk menangani wabah Covid-19 cenderung mengarah kepada bentuk kendali terpusat secara tersentralisasi. Padahal pemerintah daerah memiliki otoritas otonomi daerah dan asas desentralisasi yang memberikan kewenangan untuk mengatur dan mengelola daerah. Diskursus tersebut lantaran pemerintah pusat menciptakan ketidakpastian dalam penanggulangan Covid-19, sedangkan pemerintah daerah hanya bersifat subordinat untuk menunggu instruksi dari pemerintah pusat. Selayaknya pemerintah daerah diberikan hak cukup kuat dalam melakukan improvisasi dan keputusan-keputusan krusial dalam penanggulangan Covid-19 di daerahnya. Sebagai negara yang memiliki bentuk dan luas geografi yang sangat luas ini maka keadaan tingkat penanggulangan Covid-19 di masing-masing daerah berbeda-beda yang unik. Informasi Buku: Penulis : Dr. Chazali H. Situmorang, Apt, M.Sc, Harga : Rp84.830 Penerbit : SSDI Jumlah Halaman : 316 halaman Tanggal Terbit : 22 Februari 2022 Bahasa : Indonesia ISBN : 9786027401853 SKU : 208119983 Width : 15,3 cm Height : 22 cm Weight : 0,33 kg Jenis Cover : Soft cover