Gramedia Logo
Product image
Product image
free shipping logo

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.

Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.

Deskripsi
Bila si perempuan yang jatuh cinta lebih dulu, pasti selalu sial. Di sebuah taman Gao Xingjian. Ayahku menaruhku di pangkuannya, dan dalam waktu yang lama kami pun memandang ke luar jendela bersama. Ujung-ujung pohon sipres yang berdiri antara kami dan bangunan apartemen di depan kami mulai bergoyang dihembus angin. Aku suka cara ayahku menghidu. Memandang ke luar Jendela, Orhan Pamuk. Gao Xingjian, seperti bisa ditebak dari namanya, berasal dari Tiongkok, tapi kemudian eksil ke Perancis. Dia orang Tiongkok pertama yang mendapat Nobel Sastra pada tahun 2000. Cerpennya, Di Sebuah Taman, membuka buku ini dengan serangkaian dialog antara dua orang laki-laki dan perempuan, yang berlatarkan di sebuah taman. Cerpen ini unik, lantaran penuh dialog dan miskin sekali narasi. Namun, dialog yang berisi selalu mampu bercerita semumpuni narasi, atau bahkan bisa mengungkap lebih, seperti dalam cerpen ini. Tiap kali dialog menyentuh hal sensitif seputar hubungan antara mereka berdua, mereka berpindah ke topik lain, sebelum kemudian si perempuan mengungkapkan sesuatu yang membuat pembaca mengerti bahwa mereka dulu saling mencintai, tapi kemudian si perempuan terpaksa menikah dengan lelaki lain. Uniknya, ada satu tokoh di latar belakang: seorang perempuan muda, yang sedang menunggu seseorang sendirian di taman itu, dan kemudian menangis. Mereka berdua memperbincangkan sosok perempuan muda itu, tentang "menunggu" dan "berharap". Saya menangkap bahwa tokoh perempuan muda itu beserta kesedihannya diciptakan penulis sebagai cerminan akan perasaan dua orang yang sedang berdialog, tentang kesedihan dan penyesalan mereka sendiri. Jumlah Halaman : 228 Impor/Lokal : Lokal Tanggal Terbit : 6 Januari 2016 Bahasa : Indonesia Penerbit : Diva Press
Detail Buku