Gramedia Logo
Product image
Product image
Product image
Product image
Product image
Product image
Product image
Product image
Product image
Product image
Paulo Coelho

Di Tepi Sungai Piedra Aku Duduk dan Menangis (By The River Piedra I Sat Down and Wept)

free shipping logo

Bebas Ongkir, Rp0.

Pilih toko terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” saat checkout.

Format Buku
Deskripsi
"Cinta adalah perangkap. Ketika ia muncul, kita hanya melihat cahayanya, bukan sisi gelapnya." Begitulah yang semula dipercaya Pilar. Tapi apa yang terjadi saat ia bertemu kembali dengan kekasihnya setelah sebelas tahun berpisah? Pilar telah menjadi wanita tegar dan mandiri, sedangkan cinta pertamanya menjelma menjadi pemimpin spiritual yang tampan dan karismatik. Pilar telah belajar mengendalikan perasaannya dengan sangat baik, sementara kekasihnya memilih religi sebagai pelarian atas konflik-konflik batinnya. Kini mereka bertemu kembali dan memutuskan melakukan perjalanan bersama. Hal yang tidak mudah, sebab dipenuhi sikap menyalahkan dan penolakan yang sudah sepuluh tahun terkubur dalam-dalam. Dan akhirnya, di tepi Sungai Piedra, cinta mereka kembali dihadapkan pada pertanyaan- pertanyaan terpenting yang disodorkan kehidupan. By the River Piedra I Sat Down and Wept merupakan bagian dari trilogi And On the Seventh Day. Dua buku lainnya dalam trilogi ini adalah Veronika Decides to Die (1998) dan The Devil and Miss Prym (2000). Masing-masing buku mengisahkan tentang satu minggu dalam kehidupan orang-orang biasa yang tiba-tiba harus berhadapan dengan cinta, kematian, dan kekuasaan. Saya selalu percaya bahwa dalam kehidupan individu maupun masyarakat luas, perubahan paling mendalam sering terjadi dalam rentang waktu yang singkat. Pada saat paling tak terduga, hidup akan mengirimkan tantangan untuk menguji keberanian dan kesiapan kita untuk berubah. Pada saat-saat seperti itu, tak guna berpura-pura seolah tidak terjadi apa-apa, atau berkata bahwa kita belum siap. Tantangan itu tidak akan menunggu. Hidup tidak menoleh ke belakang. Satu minggu sudah lebih dari cukup untuk kita memutuskan, apakah kita akan menerima takdir kita—atau menolaknya.
Detail Buku
    customer sercive