“Di Atas Luka Yang Sama” adalah fiksi sastra jenis novel bergenre romance karangan Ditia Muara Intan. Menceritakan tentang catatan perjalanan seorang perempuan sebagai "aku" yang pernah berbagi jemari dengan seorang laki-laki sebagai "kamu" untuk saling genggam sambil berharap tak akan pernah merasa dilepaskan. "Aku" dan "kamu" pernah menjadi kita. Tetapi ternyata lelaki tersebut memandang perempuan lain sebagai cinta meski "aku" yang nyatanya berdiri di sebelah "kamu". Selanjutnya, lelaki tersebut meninggalkan "aku" tanpa alasan demi mendapatkan hati perempuan yang dicintainya. Novel "Di Atas Luka yang Sama" menarik untuk dibaca karena di dalamnya terkandung cerita mengenai percintaan, kehilangan, dan melupakan. Pembaca tidak akan mudah bosan ketika membaca novel ini karena alur yang tersajikan menggunakan alur campuran. Novel ini memaparkan latar suasana perjalanan seorang perempuan yang kehilangan laki-laki yang amat berarti di hidupnya. Penulis juga mencantumkan begitu banyak kata-kata mutiara sehingga pembaca dapat termotivasi Sinopsis: Semua cerita tentang kita dimulai di hari yang cerah. Kita duduk berdua, menghabiskan waktu pada senja yang jingga langitnya. Semua yang terjadi di hari itu, masih menjadi sesuatu yang akan kukenang selalu. Sayangnya, memori hari itu sekadar kenangan. Tidak pernah bisa kita ulang lagi. Kamu pergi meninggalkanku, memilih bersama seseorang yang kembali datang dari masa lalumu. Sementara saat ini, hujan turun dengan lebat. Seolah-olah sedang menghapus jejak ingatan tentang dirimu dari permukaan rinduku. Tidak ada lagi yang bisa kulakukan untuk memintamu kembali. Maka, disinilah aku, berdiri menanti hujan reda. Berharap pelangi segera tiba. Akan kutemukan kembali bahagia. Akan kudapatkan kembali cinta, walau harus berdiri di atas luka yang sama.