Embart Nugroho
Cinta Masih Ada

Bebas Ongkir, Rp0.
Pilih toko terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” saat checkout.
Deskripsi
Jakarta, April 2009
“Pokoknya lo nggak boleh balapan, Frans!" Chacha berusaha melarang Frans ikut balapan liar yang diadakan oleh orang-orang nggak bertanggung jawab.
"Kalau lo tetap memutuskan cinta gue, gue akan ikut balapan, Cha. Gue nggak bisa hidup tanpa lo," suara Frans terdengar parau dan penuh pengharapan.
"Tapi keluarga lo nggak setuju lo berhubungan sama gue, Frans. Gue nggak tahan menghadapi omongan nyokap lo..."
"Biarin aja mereka mau bilang apa, Cha. Ini tentang kita, cerita cinta kita. Gue nggak peduli. Gue tetep cinta sama elo." "Sudahlah, Frans... lupain gue... Orang tua lo udah nge
jodohin lo sama cewek lain."
"Cha...," Frans terus memohon. "Cinta gue hanya untuk lo. Lo adalah cinta pertama dan terakhir gue."
Chacha berusaha mengatur jantungnya yang mulai nggak menentu. Wajah itu membuat ia terpana sejenak. 'Jangan sombong!' ucapnya ketus di sela-sela tatapannya
“Itu kenyataan. Nggak ada yang bisa mengalahkanku.”
“Oh ya? Bagaimana kalau kita balapan?” tantang Chacha kemudian.
Cowok itu tertawa.
“Hahaha? balapan? Kamu nggak sayang sama keluargamu?”
“Keluargaku nggak mau tahu tentangku. Masalah buatmu?”
“Aku nggak pantas bersanding denganmu.”
“Apa maksudmu? Kamu takut?”
“Yah, setidaknya aku menghargai kaum cewek. Kalau kalah aku yang malu, menang juga aku yang nggak tahu diri.”
Karena cinta yang terganjal restu, karena rumahnya yang berubah menjadi neraka, Chacha menjadi akrab dengan jalanan dan balapan. Ia melampiaskan kehampaannya akan cinta di sana. Namun, mungkinkah di sana relung hatinya akan terisi? Bagaimana jika jalanan dan balapan justru dengan kejam mempermainkannya?
Baca Selengkapnya
Detail Buku