Buku ini berisi catatan dari seorang ahli hukum, Luhut Pangaribuan. Dari peristiwa kerusuhan Tanjung Priok, Jakarta 1984; Bom BCA, Pecenongan, 1984; Kasus Waduk Kedung Ombo, Jawa Tengah, 1985; Kasus Pembunuhan Ditje, Jakarta, 1986; Kasus Contempt of Court 1986; Penembakan Santa Cruz, Dili, Timor Timur, 1991;Pencemaran Lingkungan - IUU, Sungai Asahan, 1999; Kasus SDSB, Nuku Sulerman, Jakarta, 1993; Kerusuhan 27 Juli, Markas PDI Jakarta, 1996; Kasus Sri Bintang Pamungkas; Kasus PRD Budiman Sudjatmiko, Jakarta, 1986 dan lahirnya Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) hingga terbentuknya Peradi, Luhut Pangaribuan hadir di tiap titik sejarah modern pembelaan hukum di Indonesia. Luhut adalah salah satu pelaku sejarah yang merasakan bagaimana advokat berjuang melawan rule by law rezim militer Orde Baru. Ia juga membagi pemikiran dan gagasan tentang sistem hukum di Indonesia, sistem peradilan pidana serta pengadilan, hakim dan advokat dalam buku Catatan Hukum Luhut M.P. Pangaribuan: Pengadilan, Hakim, Dan Advokat ini. Semua masalah yang dibahas dalam buku ini aktual hingga hari ini, dan semuanya sudah dituliskan sejak ia bergabung di YLBHI pada tahun 1990-an. Buku yang diterbitkan oleh Pustaka Kemang pada tahun 2016 ini layak dibaca oleh para mahasiswa hukum atau mahasiswa jurusan terkait lainnya untuk mempelajari sejarah perkembangan hukum di Indonesia, terutama sejak masa Orde Baru.