Gramedia Logo
Product image
M. Fadjroel Rachman

Catatan Bawah Tanah

Format Buku
Deskripsi
Ketika kebebasan seseorang terampas, akibat tindakan sadarnya yang justru hendak membebaskan diri dan orang banyak dari berbagai tekanan ketidakbebasan, maka secara psikologis dan emosional dia dikepung dan ditekan oleh ketidakpahaman, sesuatu yang barangkali telah melampaui kemarahan. Ketidakpahaman itulah yang mempengaruhi perilaku dan ekspresi kreatifnya. Dalam puisi-puisinya terasa bagaimana Fadjroel melawan itu. Puisi-puisinya dengan sederet pertanyaan seakan menjadi outlet untuk—mengekspresikan, dan pencarian dan penemuan jawaban atas kebingungannya. —Hasan Aspahani (jurnalis, penyair, penulis) A ku tak tahu, aku tak tahu Cahaya bulan pucat menerangi bumi sekarat, mengusap lembut terali besi dan wajahku Sebab si pencinta bayam, tomat dan sawi hanya mampu bertanya ke arah langit Bukankah langit telah menganugerahi orangorang bijak dan berkuasa, martabat untuk menuangkan jutaan kata-kata di benak kita yang lelah. Walaupun kulit perutmu lengket dengan tulang perutmu Inilah hidup, inilah kepastian, kata mereka —Sketsa Penjara II (Doa manis buat Tuhan) Profil Penulis: M. Fadjroel Rachman lahir di Banjarmasin, 17 Januari 1964. Dia pernah kuliah di Jurusan Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB). Terlibat Peristiwa 5 Agustus 1989 ITB, yakni demonstrasi menolak kehadiran Menteri Dalam Negeri Jenderal (Purn.) Rudini serta menuntut Presiden Soeharto mundur, dia divonis 3 tahun pidana dan ditahan di Penjara Militer Bakorstanasda, Bandung; Rutan Kebonwaru, Bandung; Lapas Batu, Nusakambangan; dan Lapas Sukamiskin, Bandung. Selama di ITB, Fadjroel aktif sebagai Presiden Grup Apresiasi Sastra (1985–1986), Perkumpulan Studi Ilmu Kemasyarakatan (PSIK), Badan Koordinasi Unit Aktivitas (BKUA; sebagai pendiri), Badan Koordinasi Mahasiswa Bandung (BKMB), Komite Pembelaan Mahasiswa (KPM), serta majalah Ganesha (sebagai pemimpin redaksi). Dia juga pernah aktif di klub diskusi kebudayaan Kelompok Sepuluh Bandung, Yayasan Tunas Indonesia (1992), dan Lingkar Muda Indonesia.
Detail Buku