“Hiya siji kang bisa paring pituduh; marang jarwane jangka kalaningsung, tan kena den apusi, marga bisa manjing jroning ati, ana manungsa kaidan ketemu uga anak janma sing durung mangsane, aja sirik aja gela iku dudu weturina, ngango simbul ratu tanpa makutha; mula sing menangi enggala den leluri, aja kongsi jaman kendhang, madhepe den marikelu, beja bejane anak putu” Dongeng merupakan sebuah bentuk cerita tradisional atau cerita yang disampaikan secara turun-temurun dari nenek moyang. Aktivitas mendongeng akan memudahkan anak mengenal berbagai cerita. Mendongeng juga adalah salah satu cara untuk menumbuhkan minat baca sekaligus mengajarkan pekerti baik kepada anak. Dengan begitu, nilai-nilai luhur di dalam buku dongeng Nusantara ini dapat dipahami oleh anak-anak. Semua cerita yang terdapat dalam buku ini mengandung nilai pendidikan dan moral yang dapat membangun karakter anak. Pesan tentang moral dan pentingnya berbuat benar, berbakti kepada orang tua, melestarikan lingkungan, mengabdi kepada bangsa dan negara, menghargai perbedaan dan rasa toleransi. Masih mengikuti perjalanan dua bersaudara Rani dan Bima, sekuel dari buku Gerbang Nuswantara ini membawa pembaca menelusuri latar dua dimensi berbeda yang berjalan beriringan: Pengalaman Rani di Area 36 dan petualangan Bima mencari lokasi portal lewat sandi-sandi. Sebuah novel yang mengajak kita melihat kembali bukti sejarah yang tersebar di sekitar Jawa.