Tentang Astronaut: Saat ditanya cita-cita, kebanyakan anak Indonesia akan menjawab menjadi guru, dokter, atau polisi. Jarang dari mereka yang mendambakan jadi seorang astronaut, karena mungkin dunia antariksa kalah populer dengan kehebatan dokter atau guru. Bagi anak yang mendambakan cita-cita menjadi astronaut, impian itu kebanyakan memudar saat mereka beranjak dewasa. Tetapi bagi sebagian orang, karier yang sulit dipahami ini akan selalu menjadi tujuan. Jadi, apa yang dibutuhkan anak untuk menjadi seorang astronaut? Pertama, kamu harus menjadi warga negara yang merupakan anggota badan antariksa. Untuk mendaftar ke NASA, misalnya, kamu harus menjadi warga negara Amerika Serikat. Namun, beberapa perusahaan luar angkasa swasta bisa saja merekrut astronaut tanpa melihat kewarganegaraannya. Sama seperti jenjang pendidikan yang lain, banyak kualifikasi yang mesti dilewati kandidat. Untuk melamar menjadi astronaut di European Space Agency (ESA), misalnya, kamu memerlukan gelar master atau lebih tinggi dalam ilmu pengetahuan alam, kedokteran, teknik, matematika atau ilmu komputer. Bisa juga kamu harus punya lisensi resmi lulus dalam uji coba eksperimental cara mengemudi pesawat atau bagaimana cara mengelola program penelitian. NASA juga punya persyaratan yang sama. Untuk meraih gelar doktor ini, kamu mungkin memerlukan waktu selama dua tahun setelah menyelesaikan gelar sarjana atau master. Sinopsis: Disty dan Laras janjian untuk melihat gerhana bulan bersama-sama menggunakan teleskop Laras. Namun, tanpa sengaja Disty justru menjatuhkan teleskop itu. Apa yang terjadi dengan Disty dan Laras setelah teleskop itu rusak? Mengapa Disty jadi ikut tertarik dengan cita-cita Laras sebagai astronaut? Yuk, temukan jawabannya di buku ini!