Debat dalam sebuah ajang komunikasi bukanlah sesuatu yang hanya menjadi dasar bagi seseorang untuk menyampaikan informasi dari satu pihak ke pihak lainnya, melainkan bagaimana pesan itu bisa tersampaikan dengan meninggalkan manfaat bagi kedua belah pihak. Ada kalanya seseorang hanya berfokus pada bagaimana ia bisa berbicara, hingga akhirnya melupakan makna di balik kata atau kalimat yang disampaikannya. Membujuk, mempengaruhi, dan meyakinkan orang lain adalah paket lengkap yang harus dimiliki setiap individu dalam komunikasi, khususnya “Debat”. Kebanyakan orang menganggap bahwa debat itu suatu kegiatan yang harus dihindari karena dampaknya buruk. Padahal, debat bukan hanya terjadi di dalam forum formal, melainkan forum nonformal pun juga ada, bahkan mungkin sering terjadi tanpa Anda sadari setiap harinya. Baik dalam situasi formal maupun nonformal, debat perlu disampaikan secara cerdas, meyakinkan, dan elegan. Bagi orang-orang yang tidak memiliki ilmu di bidang ini, mereka akan lebih memperhatikan bagaimana cara kedua calon bertutur kata dan menyampaikan pesan itu atau gestur mereka. Kondisi ini semakin mendukung pendapat yang mengatakan jika bahasa bukanlah modal utama yang menentukan apakah suatu pesan berhasil dan sukses diterima oleh khalayak. Biasanya, seseorang dikatakan berhasil dalam sebuah debat apabila dirinya mampu mengikat khalayak umum untuk memusatkan perhatian mereka kepada dirinya. Dengan kata lain, penampilan itu mampu membius diri audiens yang menyaksikan proses debat itu berlangsung. Tahun Terbit : Cetakan Pertama, Oktober 2023