Si cemerlang yang hari-harinya adalah belajar tumbuh dan bertahan. Di langkahnya ada doa-doa, di punggungnya ada belati. Tapi ia berjalan walau mengeluh sesekali. Tapi ia berjalan, walau berkali-kali terjebak pikirannya sendiri dan hampir mati. Di punggungnya ada belati, diajaknya berkawan. Sebab jika ada yang mencabutnya, ia akan lebih kesepian lagi. Aku ingin membangun petapa di matamu. Yang akan kusembah. Sebagai bentuk bahwa cinta bisa segila itu. Jika manusia yang jatuh seperti aku. Dan lawan mainnya serupa kau. Tak bertanya, Tak berharap, Tak lagi kuinginkan aku yang mudah ikhlas. Merelakanmu yang kuinginkan untuk berada di selembar kertas. Berdampingan dengan nama manusia lain. Sebentar saja mari kita rayakan cinta yang tak seberapa ini yang belum sempat diberi nama tapi harus selesai paksa yang belum sempat kuundang kupu-kupu lain datang tapi harus kurelakan yang sebelumnya terbang lagi. Kau harus tahu berapa banyak doaku untuk memiliki hari ini Kau harus tahu ada berapa pertarungan yang kurelakan demi bersamamu hari ini. Dan sekarang kita rayakan, kekalahanku karena jatuh cinta sendirian. Profil Penulis: ANNISA NADZIRANI THAIB adalah seorang penulis, influencer, dan seorang ibu juga istri dari musisi Viqi Fauzi. Meskipun lahir di era 90-an, tapi Chacha, begitu panggilan akrabnya, tetap berjiwa muda dan mencoba menelurkan karya yang bisa dinikmati semua kalangan dan usia. Belati-belati di Punggungmu adalah buku keempatnya. Chacha dapat disapa di Instagram dan Twitter di akun pribadinya: @chachathaib