Gramedia Logo
Product image
Product image
Greg Poulgrain

Bayang-Bayang Intervensi

free shipping logo

Bebas Ongkir, Rp0.

Pilih toko terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” saat checkout.

Deskripsi
Sukarno berada di tengah konflik antara John F. Kennedy dan Allen Dulles (Direktur Intelijen Pusat—DCI). Dulles bermaksud melengserkan Sukarno dari kekuasaan, melalui strategi ‘pergantian rezim’. Hal itu diawalinya lewat PRRI/Permesta, langkah pertama untuk membangun sentralisasi komando militer. Ketika Papua dialihkan dari Belanda ke Indonesia melalui Perjanjian New York pada 15 Agustus 1962, Dulles telah mempertimbangkan langkah ketiga Konfrontasi Malaysia guna memuluskan akses bebas hambatan atas ‘El Dorado’, deposit emas terbesar di dunia yang ada di Papua. Freeport Lah yang kemudian memiliki akses bebas hambatan dalam konsesi pertambangan. Sebagai ‘personel intelijen terhebat sepanjang masa’, sepak terjang Dulles disinyalir berhubungan dengan berbagai peristiwa penting di Indonesia. Serangkaian peristiwa kait-mengait satu sama lain, mulai dari upaya pembunuhan terhadap Presiden Sukarno di Cikini, kematian Komodor Yos Sudarso dan pasukannya pada 15 Januari 1962, penyerahan Papua dari tangan Belanda ke Indonesia, Konfrontasi Malaysia hingga eksploitasi ‘gunung emas’ di Papua. Siasat Dulles pun bentrok dengan ‘Strategi Indonesia’ John F. Kennedy. JFK mendukung Soekarno sebagai presiden. Rencana aksinya akan menggunakan militer untuk melaksanakan program sipil guna membangun sarana dan prasarana. Sayang, strategi JFK terancam gagal. Amerika Serikat menghentikan bantuan dana ke Indonesia. Agar siasatnya tidak benar-benar bubar, Kennedy berencana melakukan lawatan ke Jakarta. Jika kunjungan Kennedy terlaksana, Konfrontasi Malaysia dapat diselesaikan. Namun, tentu saja Allen Dulles tidak akan membiarkan skenario itu terealisasi. Detail Produk Penulis: Greg Poulgrain Penerbit: Penerbit Best Publisher ISBN: 9786028620499 Terbit: 17 November 2017 Halaman: 270 Halaman Lebar: 16 cm Berat: 0.355 kg
Detail Buku