Katanya, jika seseorang benar-benar berharga bagi kita dan dia pergi, sebenarnya mereka tidak pernah pergi. Mereka selalu ada, selalu hidup dalam ingatan. Yang pergi hanya raga mereka yang kini menyatu dengan tanah, sedangkan jiwa mereka tetap menjalani hari-hari seperti biasa dalam ingatan. Bedanya, jiwa yang hidup dalam ingatan tidak lagi memiliki waktu dan tidak akan menua dan ikut menghilang ketika yang mengingat telah meninggal. Oleh karenanya, satu-satunya cara agar menjadi jiwa yang raganya telah pergi untuk tetap ada adalah dengan hidup sebaik mungkin. Jangan pernah mencoba berpikir menyusul raga yang telah terkubur ke tanah. Jika melakukan itu, maka yang meninggal akan benar-benar hilang. Lamera Charlotte, perempuan berusia 25 tahun memiliki kehidupan sempurna. Cantik, karier bagus, dan dari keluarga kaya yang harmonis. Sayangnya, dia sombong, arogan, dan setiap kata yang keluar darinya menyakitkan. Pada usianya yang sudah menginjak dewasa, Lamera tak kunjung menemukan cinta sejatinya seperti teman-temannya yang lain. Baginya, tidak ada laki-laki yang menarik. Hingga suatu ketika, sebuah kecelakaan mengubah hidupnya. Lamera terbangun di dalam tubuh gadis remaja berusia tujuh belas tahun yang memiliki nama yang sama dengannya dan kehidupan baru Lamera pun dimulai. Kini, ia menjadi gadis remaja bernama Lamera Anindyaswari dan kembali lagi ke masa sekolah. Namun, hidupnya yang sekarang bertolak belakang dengan kehidupan dia sebelumnya. Menjadi korban bullying, miskin, tidak bahagia, dan dianggap aneh. Satu lagi masalah yang harus dilewati, ia harus terlibat dengan tiga cowok most wanted di sekolah dan satu pria yang menyukainya di masa lalu.